Kesehatan dan Gangguan Mental
Ajeng Cahyaningtyas
Biologi (2018)


 

World Health Organization (WHO, 2001) menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya. Kesehatan mental ini erat kaitannya dengan gangguan kesehatan mental. Menurut Putri et al. (2015), gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya. Ketidakmampuan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan stres yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental.

Gangguan kesehatan mental dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Bipolar disorder, schizophrenia, Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan anxiety disorder merupakan jenis-jenis gangguan kesehatan mental yang akan dibahas kali ini. Nah langsung aja ya kita membahas jenis gangguan mental yang pertama yaitu bipolar disorder. Apa itu bipolar disorder? Bipolar disorder atau yang juga dikenal sebagai gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan suasana hati (mood) yang ekstrem. Hal ini membuat orang dengan gangguan bipolar memiliki episode mood yang sangat bahagia (mania) atau sangat sedih (depresi). Sering kali, di antara perubahan keduanya, penderita bipolar disorder tetap mengalami kondisi mood yang normal.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Selain itu, setengah penderita skizofrenia diketahui juga menderita gangguan mental lain, seperti penyalahgunaan NAPZA, depresi dan gangguan kecemasan.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) merupakan gangguan mental urutan keempat yang paling banyak terjadi di dunia dan digolongkan oleh WHO sebagai salah satu dari sepuluh kondisi medis yang paling melumpuhkan. Penderita gangguan obsesif kompulsif mengalami kesulitan untuk mengendalikan pikiran yang mengganggu disertai adanya perilaku ritualistik yang dilakukan penderita sebagai cara untuk mengurangi kecemasan atau ketakutannya, sehingga menimbulkan penderitaan dan disfungsi yang signifikan dalam kehidupannya sehari-hari.

Kecemasan (anxiety disorder) adalah respon yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau seperti datang tanpa ada penyebabnya. Gangguan kecemasan diklasifikasikan sebagai neurosis hampir sepanjang abad ke-19. Istilah neurosis diambil dari akar kata yang berarti suatu kondisi abnormal atau sakit dari sistem saraf (Nevid et al., 2005)

Nah demikian merupakan beberapa penjelasan mengenai beberapa jenis gangguan kesehatan mental. Selanjutya bagaimana si perkembangan kesadaran kesehatan mental di Indonesia? Indonesia masih terbilang memiliki kesadaran yang rendah mengenai kesehatan mental. Kurangnya kesadaran terhadap kesehatan mental tersebut membuat para penderitanya terisolasi dan sulit mendapatkan penanganan. Di negara berkembang seperti Indonesia topik seperti kesehatan mental masih menjadi topik yang kurang diminati atau terasingkan. Mungkin kita tidak sadar bahwa di sekitar kita banyak orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Bisa jadi saudara dekat, teman, atau pasangan kita mengalami gangguan kesehatan mental tanpa kita sadari, atau bahkan, kita sendiri pun mengalaminya.

Kesehatan mental ini merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Seorang individu dapat saja mengalami gangguan mental. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Terkadang pada kondisi tertentu seseorang dapat mengalami gangguan mental dikarenakan lingkungan sekitarnya. Secara global bahkan Indonesia berada di urutan ke-4 dalam daftar negara-negara dengan tingkat depresi paling tinggi di dunia dan berada di urutan ke-6 untuk hal gangguan kesehatan mental dan kejiwaan secara keseluruhan. Orang yang hidup dengan penyakit mental akan sering mengalami stigma dan diskriminasi dari teman, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Kadang-kadang kekurangan dan isolasi yang mereka rasakan bisa lebih melumpuhkan daripada penyakit mental itu sendiri.

Pembahasan mengenai gangguan kesehatan mental ini juga erat kaitannya dengan self diagnosis. Nah apa si self diagnosis itu? Self diagnosis, kebiasaan mendiagnosis diri sendiri yang bisa berbahaya. Self diagnosis adalah upaya mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang didapatkan secara mandiri, misalnya dari teman atau keluarga, bahkan pengalaman sakit di masa lalu. Saat mendiagnosis diri, kita akan menyimpulkan suatu masalah kesehatan fisik maupun psikologis dengan berbekal informasi yang kita miliki. Padahal, tenaga medis profesional saja perlu mengulik seluk-beluk suatu masalah kesehatan sebelum menetapkan diagnosis kita. Kita bahkan mungkin perlu menjalani pemeriksaan lanjutan karena dugaan terhadap suatu penyakit tidak bisa disimpulkan begitu saja. Selain lingkungan sekitar, kemajuan teknologi turut menyumbang fenomena ini. Misalnya, setelah mendengar masukan dari teman, kita mencarinya di internet. Sayangnya, sumber yang dijadikan rujukan justru bukanlah sumber kredibel. Pergi ke pskiolog merupakan tindakan yang tepat ketika seseorang merasakan indikasi gangguan kesehatan mental dalam dirinya.

Kemudian apa yang bisa kita lakukan ketika kita mengetahui orang disekitar kita mengalami gangguan kesehatan mental? Nah ini merupakan hal yang harus kita perhatikan. Seseorang dengan mental diorder membutuhkan tempat untuk dia dapat bercerita. Peran kita adalah mendengarkan tanpa menjudge, dengan kita mendengarkan kita sudah membantu menyembuhkan, dengan medengarkan kita menganggap dia ada. Kita tidak perlu merasa terbebani untuk dapat memulihkannya karena itu diluar kompetensi dan peran kita. Kita dapat membantu dengan mencarikan informasi, menemaninya ke pskiolog atau yang lainnya. Sebab peran kita hanya mendukung, tanggung jawab ada di masing-masing orang.

Wah ternyata kajian ilmiah kali ini udah lumayan panjang yaa. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR. Dan semangat menjalani hari-hari dengan dengan semangat positif and have a nice day.

 

Daftar Pustaka :
Dorro, N., 2019. Pentingnya Pemahaman dan Kesadaran Soal Kesehatan Mendatl di Indonesia. [online] https://www.brilio.net/creator/pentingnya-pemahaman-kesadaran-soal-kesehatan-mental-di-indonesia-b60ca5.html (diakses pada tanggal 1 Desember 2019).
Lestari, D. A., 2019. Self Diagnosis, Kebiasaan Mendiagnosis Diri yang Berbahaya. [online] https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/self-diagnosis-diri-sendiri/ (diakses pada tanggal 1 Desember 2019).
Mandasari, R., 2018. Apa itu Bipolar Disorder, Gejala dan Penyebabnya yang Wajib Kamu Ketahui [online] https://www.liputan6.com/health/read/3857601/apa-itu-bipolar-disorder-gejala-dan-penyebabnya-yang-wajib-kamu-ketahui (diakses pada tanggal 1 Desember 2019).
Matta, A., 2016. Kesehatan Mental di Indonesia Hari Ini. [online] https://tirto.id/kesehatan-mental-di-indonesia-hari-ini-b9tw (diakses pada tanggal 1 Desember 2019).
Nevid, J. S, Rathus, S. A., & Greene, B., (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.
Putri, A.W., Wibhawa, B. & Gutama, A. S., 2015. Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan dan Keterbukaan Masyarakat terhadap Gangguan Kesehatan Mental). Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2(2): 252-258.
Willy, T., 2018. Skizofrenia. [online] https://www.alodokter.com/skizofrenia (diakses pada tanggal 1 Desember 2019).
World Health Organization. (2001). The World Health Report 2001 – Mental Health: New Understanding, New Hope. France: WHO Library Cataloguing-in Publication Data.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Trik Lolos Karya Tulis, PMW dan PKM”

KAJIAN UKMPR: Wave Energy Converters (WECs): Teknologi Konversi Energi Gelombang Laut (Ocean Wave) dalam Integrasi Transisi Energi Terbarukan untuk Mencapai Nett Zero Emission

KAJIAN UKMPR: Kenali Bahaya dari Si Manis yang Tersembunyi (Hidden Sugar)