Mengapa Menguap Itu Menular?

Yulia Andini

Biologi 2018

 

Hallo kawan-kawan semua. Hari ini saatnya kita membaca kajian ilmiah nih. Wah, sekarang kita akan membahas tentang apa yaa? Nah, ada hal menarik yang akan dibahas saat ini nih, yaitu tentang Mengapa Menguap Itu Menular?.  Penasaran dengan apa si yang menjadi penyebabnya? Yuk disimak!!!!

Menguap adalah proses yang terjadi tanpa disengaja (involunter) dan terjadi saat kita merasa mengantuk. Saat menguap, seseorang akan membuka mulut dan menarik napas dalam-dalam, sehingga mengisi paru-paru dengan udara (Honestdocs Editorial Team, 2019).  Menguap adalah bentuk respon dari kondisi tubuh yang kelelahan, yaitu ditandai dengan melemahnya kegiatan tubuh (Amalia et al., 2017). Kebanyakan orang-orang menguap saat sedang tidur, pertama kali terbangun, dan bahkan setelah tidur sangat nyenyak. Beberapa ilmuwan percaya bahwa menguap membantu kita menjadi lebih waspada dengan memasukkan oksigen. Adapun ilmuwan lain menyatakn bahwa menguap disebabkan karena adanya perubahan kimia otak yang berhubungan dengan emosi, namun ada pula yang menyatakan bahwa menguap dapat membantu mengatur suhu tubuh. Berdasarkan kesepakatan para ilmuwan, menguap dapat pula menaikkan tekanan darah dan laju jantung (Smith & Egan, 2008).

Terlepas dari penyebab terjadinya menguap, yang sering menjadi pertanyaan adalah mengapa menguap itu menular? Nah. Hal inilah yang sering embuat kita menjadi penasaran, mengapa demikian? Apakah hal tersebut wajar atau tidak? Apakah yang menjadi penyebabnya? Baik, mari kita simak penjelasannya di paragraf berikutnya.

Sebuah penelitian mencoba menjawab fenomena ini. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pada 31 Agustus 2017 mengungkapkan bahwa perilaku menular ini muncul karena adanya aktivitas pada bagian otak yang bertanggung jawab atas fungsi motorik. Temuan ini membenarkan dugaan awal bahwa penularan ini memang berkaitan dengan aktivitas otak di korteks motorik seseorang. Semakin tinggi aktivitas pada area otak tersebut, maka semakin tinggi juga kecenderungan seseorang untuk tertular atau meniru perilaku menguap. Peneliti menggunakan perlakuan pemberian stimulus terarah berupa aliran listrik kepada beberapa orang. Ketika stimulus ini diberikan pada area otak yang berkaitan, maka kecenderungan seseorang untuk menguap juga meningkat (Adinaya, 2018)

   Mengenai penularan perilaku menguap, para peneliti menyebutnya dengan echophenomena. Echophenomena merupakan keadaan di bawah kontrol mengulangi atau meniru gestur dan perkataan orang lain. Hal ini tersebut dapat digunakan untuk mengenali suatu sindrom yang diderita oleh seseorang. Pengulanagn perilaku orang lain pada beberapa level merupakan kebiasaan yang wajar dilakukan manusia. Echophenomena yang terjadi di saat seseorang berusia di bawah 3 tahun merupakan hal yang penting sebagai proses pembelajaran dari repertoar motorik normal dan perilaku sosial (Martino & Cavanna, 2013). Echophenomena dalam bidang neurologi dideskripsikan sebagai echolalia, echopraxia, dan echolocation. Letak atau pusat echophenomena dalam otak kita terdapat pada lobus frontal (depan). Sindrom echophenomena pada lobus frontal terjadi disertai dengan adanya sinyal neurologi berupa impuls atau refleks primitif (Larner, 2006).

Apalagi si penyebab menguap itu menular???

Menguap yang menular atau contagious yawning selain diakibatkan oleh adanya peristiwa echophenomena, dapat pula terjadi karena adanya empati dan proses memperhatikan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya refleks primitif  pada korteks yang telah disebutkan sebelumnya dan berfungsi sebagai pengatur gerak tubuh. Adanya empati terjadi akibat peranan sistem saraf cermin (mirror-neuron system) di dalam otak. Sehingga, sistem saraf tersebut akan membuat kita melakukan tindakan yang sama seperti orang yang sedang kita perhatikan. Dengan kata lain, menguap hanya bisa menular pada orang yang saling berinteraksi terbuka atau sedang memperhatikan secara diam-diam. Tetapi di sisi lain, masing-masing individu ternyata memiliki kerentanan yang berbeda terhadap perilaku menguap. Ada yang memang mudah ditularkan menguap, ada pula yang tidak merasakan efeknya sama sekali jika dia memang tidak mengantuk. Hal itu dibuktikan oleh penelitian yang menggunakan 328 orang partisipan. Sebanyak 222 orang menguap setidaknya 1 kali saat diberi tontonan video “Yawn-O-Meter”, sedangkan sisanya ada yang menguap lebih dari 1 kali dan bahkan ada yang tidak (Maharani, 2019).

Waah, tidak terasa kajiannya sudah lumayan panjang. Saya rasa sudsh cukup. Demikian kajian dari saya, semoga bermanfaat J. Jangan bosan dengan kajian UKMPR yah.. eitsss ada pesan nih dari saya “Jangan memperhatikan seseorang diam-diam, awas kalau dia menguap nanti kamu ikut nguap jadi ketahuan deh.. hehe..”

Terima kasih J

Salam Riset, SUKSES!!

 

Daftar Pustaka:

Adinaya, G. B. 2018. Peneliti Menjawab Mengapa Menguap Dapat Menular Kepada Orang Lain. [online]. https://nationalgeographic.grid.id/read/13913322/peneliti-menjawab-mengapa-menguap-dapat-menular-kepada-orang-lain?page=all (diakses pada 27 November 2019).

Amalia, N. R., Wahyuni, I., & Ekawati. 2017 Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Kelelahan Kerja Pada Operator Container Crane PT. Terminal Peti Kemas Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(5): 290-298.

Honestdocs Editorial Team. 2019. Sering Menguap - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. [online]. https://www.honestdocs.id/sering-menguap (diakses pada 28 November 2019).

Larner, A. J. 2006. A Dictionary of Neurological Signs. Liverpool: Springer.

Maharani, A. 2019. Kenapa Menguap Bisa Menular?. [online]. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3626548/kenapa-menguap-bisa-menular (diakses pada 28 November 2019).

Martino, D. & Cavanna, A. E. 2013. Advances of The Neurochemistry and Neuropharmacology of Tourette Syndrom. London: Elvesier Inc.

Smith, J. L. & Egan, J. N. 2008. Body Signs. Jakarta Selatan: Ufuk Publishing House.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Trik Lolos Karya Tulis, PMW dan PKM”

KAJIAN UKMPR: Wave Energy Converters (WECs): Teknologi Konversi Energi Gelombang Laut (Ocean Wave) dalam Integrasi Transisi Energi Terbarukan untuk Mencapai Nett Zero Emission

KAJIAN UKMPR: Kenali Bahaya dari Si Manis yang Tersembunyi (Hidden Sugar)