KAJIAN UKMPR: Sleep Paralysis: Fenomena pada Manusia yang Sering diderita Manusia Ketika Tidur
Salam Riset!!! Sukses !!!
Sleep Paralysis: Fenomena pada Manusia yang Sering diderita Manusia Ketika Tidur
Nama : Ovifah Umi Syahra
Jurusan : Kimia 2022
Tema : Kesehatan
Editor : Muflikhatun
Yuk disimak!
Semoga bermanfaat
Teman-teman pernah merasakan seluruh tubuh yang tidak dapat digerakkan ketika terbangun darti tidur tidak?
Jika pernah, berarti teman-teman mengalami kejadian yang biasa dibilang “Ketindihan”. Ketindihan yang biasa didengar ini dapat disebut dengan Sleep Paralysis. Menurut The American Sleep Disorder Association, sleep paralysis ialah keadaan transisi yang terjadi ketika sesorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggunakan otot saat tidur. Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis, padahal sebenarnya mekanisme otak dan tubuh sedang tumpeng tindih dan tidak berjalan selaras pada saat tertidur, sehingga bisa menyebabkan terbangun di tengah tengah siklus REM (Rapid Eye Movement). Siklus REM adalah fase tidur paling dalam, saat semua otot sedang berada dalam kondisi rileks. Jadi, ketika terbangun tiba-tiba dalam siklus REM yang belum selesai maka otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun, sehingga tubuh masih dalam keadaan kondisi setengah tidur dan setengah sadar (Association for psychological science, 2013).
Secara ilmiah, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa spekulasi dari gangguan tidur yang kemungkinan menjadi penyebab sleep paralysis, yaitu sebagai berikut:
1. Posisi Tidur
Sebagian besar sleep paralysis terjadi saat seseorang tidur telentang. Tetapi, posisi tidur menyamping dan tengkurap juga bisa menjadi penyebab sleep paralysis (kelumpuhan tidur)
2. Pola Tidur
Pola tidur yang tidak teratur, kurang tidur karena insomnia menjadi salah satu penyebab sleep paralysis.
3. Genetik
Sleep paralysis juga bisa disebabkan dari anggota keluarga yang mempunyai riwayat gangguan tidur
4. Gangguan Psikologi
Gangguan psikologi seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, penyalahgunaan narkotika dan alkohol juga bisa menjadi salah satu penyebab sleep paralysis. Terlepas itu, stress juga dapat menjadi pemicu timbulnya kondisi tersebut.
5. Gangguan Tidur Lainnya
Pola tidur yang tidak teratur, kurang tidur karena insomnia juga menjadi salah satu penyebab sleep paralysis (Stevens &Davis, 2024).
Gejala sleep paralysis yang dialami oleh seseorang yaitu ketika tidak dapat berbicara dan menggerakkan tubuh saat sedang tertidur atau hendak bangun tidur. Gejala sleep paralysis dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit dan kerap bebersamaan dengan halusinasi, contohnya:
1.
Intruder Hallucination
Halusinasi adanya
penyusup, seperti ada sesuatu
yang masuk ke dalam kamar
2.
Incubus Hallucination
Halusinasi adanya
penindih atau pencekik, seperti
ada sesorang yang mencekik
tubuh
3.
Halusinasi vestibular motoric
Merasa tubuh seakan melayang
Daftar Pustaka
Association for Psychological Science. 2013. Sleep
Paralysis: Researchers Identify
What Makes The Sleep Condition
So Distressing. https://www.psychologicalscience.org/news/sleep-paralysis-researchers-identify-what-makes-the-sleep-condition-so-distressing.html.
Stevens, s., & Davis, K. 2024. Sleep
Paralysis: Everything you need to know. Medical
News Today.
Farooq, M., & Anjum, F. 2023. Sleep Paralysis, a Medical
Condition with a Diverse Cultural Interpretation. U.S National Library of
Medicine National Institutes of Health.
Komentar
Posting Komentar