Purwokerto, 31 Maret 2017 - Civitas Academica Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, menggelar aksi "Unsoed Simpatik" untuk mewujudkan generasi anti-"hoax", antinarkoba, antiradikalisme, anti-anarki, dan antiprovokasi.

Aksi tersebut diawali dengan pembacaan deklarasi anti-"hoax", antinarkoba, antiradikalisme, anti-anarki, dan antiprovokasi yang dibacakan oleh perwakilan mahasiswa dan akademisi Unsoed di Auditorium Graha Widyatama, Unsoed Purwokerto, Jumat.

Selanjutnya, Rektor Unsoed Achmad Iqbal bersama pimpinan Unsoed, dosen, dan perwakilan mahasiswa dari berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) berjalan kaki menuju halaman Gedung Pusat Administrasi Unsoed.

Dalam perjalanan, Rektor beserta seluruh peserta aksi "Unsoed Simpatik" membagikan bunga kepada pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas di Jalan H.R. Bunyamin sembari menyampaikan pesan moral.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa berorasi di Simpang Bunyamin-Kampus untuk mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum jelas kebenarannya.

Selain itu, masyarakat khususnya generasi muda juga diajak untuk tidak terpengaruh oleh narkoba serta tidak melakukan tindakan anarki maupun radikal demi keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sesampainya di halaman Gedung Pusat Administrasi Unsoed, beberapa mahasiswa melakukan atraksi "flying fox" yang dilanjutkan dengan senam bersama.

Saat memberi sambutan, Rektor Unsoed Achmad Iqbal menyambut baik kegiatan tersebut.

"Tugas perguruan tinggi adalah mempersiapkan mahasiswa berkualitas, baik akademik, mentalnya, dan spiritual," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Unsoed juga bertugas menyiapkan mahasiswa berkualitas dalam akademik dan sebagai pusat pengembangan karakter.

Dia mengharapkan karakter mahasiswa Unsoed minimal seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, yakni jujur, rela berkorban, dan memiliki wawasan kebangsaan yang sudah tidak bisa dipungkiri lagi.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni V. Prihananto mengatakan aksi "Unsoed Simpatik" digelar untuk menyikapi perkembangan bangsa yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Akhir-akhir ini, informasi yang sifatnya `hoax` begitu merajalela dan tentu itu akan berdampak negatif," katanya.

Ia mengatakan anarkisme, intoleransi, dan pemaksaan kehendak begitu tinggi sehingga menimbulkan keprihatinan bagi kalangan akademisi Unsoed.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mencoba untuk bersama-sama menolak "hoax", narkoba, anarki, radikalisme, dan provokasi melalui gerakan "Unsoed Simpatik".

Komentar