KAJIAN UKMPR : KENAPA LALAT SUKA DENGAN YANG KOTOR?


[KAJIAN UKMPR]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Kali ini, kita punya kajian menarik dari sahabat kita dengan judul:

KENAPA LALAT SUKA DENGAN YANG KOTOR?

Nama.       : MUHAMMAD FAISAL FAZA 
Jurusan.   : BIOLOGI 
Angkatan  : 2024

Yuk disimak!
Semoga bermanfaat

KENAPA LALAT SUKA DENGAN YANG KOTOR?

Pernah nggak sih kalian lagi makan tiba-tiba datang lalat mengganggu? Atau melihat lalat mengerubungi sampah, kotoran, atau bangkai? Kenapa ya mereka suka banget sama hal-hal menjijikkan seperti itu?

Jawabannya ada di indra penciuman dan naluri bertahan hidup!

Lalat rumah (Musca domestica) memiliki sensor kimiawi yang sangat tajam pada kakinya—ya, kakinya! Sensor ini disebut chemoreceptors, yang berfungsi mirip dengan lidah dan hidung manusia. Ketika lalat mendarat di sesuatu, mereka “merasakan” rasa dan aroma makanan lewat kaki mereka.

Tempat-tempat seperti sampah, kotoran, bangkai, dan makanan basi mengandung senyawa organik yang sedang membusuk, seperti amonia, asam lemak volatil, dan sulfur. Senyawa-senyawa inilah yang “harum” bagi lalat karena mengandung nutrien yang dibutuhkan larva lalat untuk berkembang. Jadi bagi lalat, yang busuk-busuk itu justru “lezat”!

 Lalat dan Perannya dalam Ekosistem

Meski terlihat menjijikkan, lalat ternyata punya peran ekologis penting, lho:
Pengurai alami: Lalat membantu mempercepat penguraian bahan organik. 
Makanan bagi hewan lain: Lalat menjadi santapan bagi burung, katak, laba- laba, dan banyak hewan lainnya.

Model penelitian: Lalat buah (Drosophila melanogaster) sering digunakan dalam studi genetika dan biologi sel.


Namun, lalat juga dikenal sebagai vektor penyakit, karena mereka bisa membawa bakteri dari tempat kotor ke makanan manusia. Beberapa penyakit yang bisa disebarkan antara lain: diare, kolera, tifus, dan disentri.

Edukasi tentang kebersihan lingkungan dan pengendalian hama, seperti lalat, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Lalat dapat menjadi vektor penyakit seperti diare, disentri, dan kolera. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan pengendalian hama yang efektif, maka risiko penyebaran penyakit bisa ditekan. Ini berkontribusi langsung pada peningkatan kesehatan masyarakat.
            
 Pengelolaan limbah padat yang baik dan lingkungan yang bersih membantu mengurangi tempat berkembang biaknya lalat dan serangga pembawa penyakit lainnya. Selain itu, sistem sanitasi yang layak juga mencegah kontaminasi air dan tanah, yang jika tidak ditangani bisa memperparah kondisi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan juga mendukung ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak.Jadi, gimana cara menghindari lalat?

1. Buang sampah secara teratur dan tertutup
            2. Cuci alat makan dan sisa makanan segera
            3. Gunakan kasa nyamuk atau perangkap lalat alami
            4. Jaga kebersihan kandang hewan peliharaan


Lalat bukan hanya menjijikkan, tapi juga cerminan kebersihan lingkungan kita!
Jika kita ingin hidup sehat dan bebas penyakit, mulailah dari menjaga lingkungan rumah agar bebas dari tempat favorit lalat.

Kotoran bau lalat datang,
Hidup sehat jangan cuma angan.
Lingkungan bersih jadi pegangan,
Untuk masa depan yang penuh harapan.


Daftar Pustaka:

Chapman, A.D. 2020. Forensic Entomology: The Utility of Insects in Legal Investigations.

WHO. 2019. “Fly Control in Waste Management.” World Health Organization.

National Geographic. 2023. "Why Do Flies Love Filth?"

======================= 
KABINET AMARACITA!
SINERGI TANPA HENTI!

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗
📱Fanpage fb : Ukmpr Unsoed
📱Instagram : @ukmpr.unsoed
📱Line : @pvg0902f
📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id
📱Youtube : UKMPR UNSOED
📱Tik Tok: unsoed.ukmpr
📱Telechanel: @ukmpr.unsoed
📱Telebot: @ukmprunsoed_bot

Salam Riset!!! Sukses!!!
#UKMPR #kabinetamaracita #unsoed #purwokerto


Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Trik Lolos Karya Tulis, PMW dan PKM”

[PRESS RELEASE UKMPR PEDULI]

KAJIAN UKMPR: Wave Energy Converters (WECs): Teknologi Konversi Energi Gelombang Laut (Ocean Wave) dalam Integrasi Transisi Energi Terbarukan untuk Mencapai Nett Zero Emission