KAJIAN UKMPR: Carbon Footprint : Jejak Tak Kasat Mata yang Mengancam Bumi
[KAJIAN UKMPR]
Salam Riset!!! Sukses!!!
Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Kali ini, kita punya kajian menarik dari sahabat kita dengan judul:
Carbon Footprint : Jejak Tak Kasat Mata yang Mengancam Bumi
Nama : Nadia Putri Yuliana
Jurusan : Manajemen
Angkatan : 2024
Yuk disimak!
Semoga bermanfaat
Saat ini, bumi tengah menghadapi tantangan yang sangat serius diakibatkan oleh meningkatnya emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Dilansir dari Statistical Review of World Energy 2024, posisi nomor enam dari sepuluh negara ditempati oleh Indonesia sebagai penghasil Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar di dunia sepanjang 2023, yaitu sebesar 701,4 juta ton setara dengan karbon dioksida. Dilansir oleh Reuters pada Jumat (21/6/2024) dalam Kompas.com, Indonesia telah diprediksi akan mengalami peningkatan emisi dalam jangka waktu dekat, hal tersebut disebabkan oleh tingginya ketergantungan terhadap batu bara untuk pembangkit listrik.
Emisi karbon merupakan penyebab utama terbentuknya jejak karbon atau carbon footprint. Apa itu jejak karbon? Jejak karbon atau carbon footprint merupakan indikator jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Emisi tersebut umumnya dinyatakan dalam satuan ton karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) per tahun, yang digunakan untuk menyetarakan berbagai jenis gas rumah kaca ke dalam dampak yang setara dengan karbon dioksida. Gas-gas rumah kaca yang diperhitungkan dalam jejak karbon antara lain termasuk karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan nitrogen oksida (N₂O). Emisi karbon dapat muncul dari beragam aktivitas serta sektor industri yang masih mengandalkan energi berbasis fosil. Salah satu penyumbang terbesar terhadap meningkatnya emisi karbon secara global adalah sektor energi, khususnya pembangkit listrik. Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, bertanggung jawab atas sekitar 40% emisi karbon dioksida secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran bahan-bahan tersebut yang menghasilkan pelepasan CO₂ dalam jumlah besar ke atmosfer. Di samping itu, sektor transportasi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap emisi karbon dunia, terutama melalui kendaraan pribadi, moda transportasi udara dan laut, serta kendaraan logistik seperti truk. Urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi di wilayah perkotaan turut memperparah kondisi ini karena meningkatnya kebutuhan akan mobilitas (Iskandar, 2025).
Semakin banyak jejak karbon yang kita hasilkan dapat berdampak negatif terhadap bumi seperti naiknya suhu bumi dan mempengaruhi keberlangsungan hidup. Berikut dampak jejak karbon, seperti: kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, mencairnya es di kutub yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut, mengakibatkan cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, menyebabkan penyebaran berbagai penyakit, perubahan dan kerusakan ekosistem laut (Sasetyaningtyas, 2019).
Setelah kita mengetahui tentang jejak karbon dan dampaknya terhadap bumi, penting bagi kita berpartisipasi untuk mengurangi jejak karbon dalam kehidupan sehari-hari, seperti: bijak dalam menggunakan listrik untuk kebutuhan sehari-hari, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih menggunakan transportasi umum, membeli barang dengan bijak, menggunakan air dengan efisien, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, beralih ke energi ramah lingkungan, membiasakan gaya hidup ramah lingkungan (lindungihutan.com, 2023).
Pada era digital, sekarang kita dapat menghitung jejak karbon yang kita keluarkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan menggunakan kalkulator jejak karbon seperti Imbangi (LindungiHutan), Jejakkarbonku,id (IESR), Carbon Calculator (CarbonEthics), Kalkulator Hijau (Hijauku.com). Oleh karena itu, kita dapat mengurangi jejak karbon yang kita keluarkan dengan tujuan memperlambat perubahan iklim dan mewujudkan masa depan berkelanjutan.
Terima kasih bagi semua yang meluangkan waktunya untuk membaca kajian ini, semoga kajian yang telah dibuat dapat bermanfaat. Sedikit demi sedikit akan berdampak besar. Let’s reduce our carbon footprint starting from us!
Daftar Pustaka
Iskandar, M. I. 2025. Jejak Karbon: Dampak dan Cara Menguranginya. https://phintraco-tech.com/blog/jejak-karbon/ (diakses pada 7 April 2025).
Lindungihutan.com. 2023. 7 Tips Menekan Carbon Footprint pada Aktivitas Harian Kita!. https://lindungihutan.com/blog/tips-menekan-carbon-footprint/ (diakses pada 7 April 2025).
Pristiandaru, D.L. 2024. RI Masuk 10 Besar Negara Penghasil Emisi Sepanjang 2023. https://lestari.kompas.com/read/2024/06/25/170000786/ri-masuk-10-besar-negara-penghasil-emisi-sepanjang-2023 (diakses pada 7 April 2025).
Sasetyaningtyas, D. 2019. Dampak Jejak Karbon yang Kita Hasilkan. https://sustaination.id/dampak-jejak-karbon-yang-kita-hasilkan-selama-ini/ (diakses pada 7 April 2025).
=======================
KABINET AMARACITA!
SINERGI TANPA HENTI!
Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗
📱Fanpage fb : Ukmpr Unsoed
📱Instagram : @ukmpr.unsoed
📱Line : @pvg0902f
📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id
📱Youtube : UKMPR UNSOED
📱Tik Tok: unsoed.ukmpr
📱Telechanel: @ukmpr.unsoed
📱Telebot: @ukmprunsoed_bot
Salam Riset!!! Sukses!!!
#UKMPR #kabinetamaracita #unsoed #purwokerto
Komentar
Posting Komentar