KAJIAN UKMPR: Pengembangan Sedotan Organik yang Biodegradable dari Tanaman Perumpung (Imperata Cylindrica L)
[ KAJIAN UKMPR ]
Salam Riset!!! Sukses!!!
Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:
Pengembangan Sedotan Organik yang Biodegradable dari Tanaman Perumpung (Imperata Cylindrica L)
Nama : Devi Mei Ningrum
Jurusan/Angkatan : Kimia (2023)
Yuk disimak!
Semoga bermanfaat
Sedotan adalah sebuah tabung yang berfungsi untuk memindahkan minuman dari tempat asalnya ke mulut orang yang meminum dengan cara menghisap. Hampir seluruh masyarakat menggunakan sedotan plastik sebagai alat bantu ketika sedang meminum sesuatu. Penggunaan sedotan plastik seperti yang terjadi di masyarakat pada saat ini menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sedotan umumnya dibuat dari plastik jenis polypropylene, polystyrene, dan beberapa campuran kimia lainnya yang terus berkembang seiring berjalannya waktu sesuai dengan kebutuhan.
Plastik merupakan material yang terbuat dari nafta yang merupakan suatu produk turunan dari minyak bumi yang didapatkan dari proses penyulingan. Material plastik mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan material yang lain, diantaranya: fleksibel, ringan, kuat tidak mudah pecah, tahan karat mudah dibentuk, mudah diwarnai, isolator listrik dan panas yang baik. Akan tetapi, dibalik keunggulan-keunggulan tersebut, plastik juga menjadi salah satu jenis sampah yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk menguraikannya. Sampah plastik yang lama tertimbun di dalam tanah memerlukan waktu setidaknya 200-400 tahun untuk dapat menyelesaikan proses penguraiannya. Dampak pencemaran sampah plastik ini menjadi suatu hal yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem lingkungan karena sifat plastik yang memang tidak bisa terurai secara biologis.
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh adanya sampah plastik tidak hanya di alami di daerah perkotaan, akan tetapi di daerah pedesaan juga merasakan dampak dari adanya sampah plastik. Material plastik banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat yang biasa digunakan masyarakat sehari-hari karena ringan, murah dan relatif kuat. Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang disebabkan oleh sampah plastik seperti mengolahnya dengan teknik adsorpsi menjadi bahan pembuat karbon aktif atau mengolahnya dengan metode fabrikasi yang dapat digunakan untuk berbagai kerajinan kreatif bernilai ekonomi dan seni ataupun mengolahnya dengan metode pirolisis yang dapat dipakai sebagai bahan bakar alternatif berupa minyak. Di Indonesia sendiri bahan baku untuk sedotan sudah mulai dikembangkan ke bahan selain plastik baik untuk pemakaian satu kali maupun pemakaian berulang di antaranya sedotan kaca, sedotan buluh bambu, sedotan stainless steel, sedotan dari pati jagung, sedotan akrilik dan sedotan silicon.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang berkaitan dengan sedotan plastik adalah menggantikannya dengan sedotan berbahan alami. Dari berbagai macam bahan alternatif sedotan, tanaman perumpung menjadi salah satu pilihan bahan utama pengolahan sedotan plastik. Hal ini di sebabkan karena sedotan alami berbahan tanaman perumpung mampu membantu menekan dampak dari meningkatnya sampah plastik. Sedotan alami ini juga lebih baik untuk kesehatan karena dibuat dari bahan alami tanpa adanya campuran bahan kimia. Salah satu tumbuhan liar yang berpotensi sebagai bahan utama sedotan alami yaitu perumpung (Imperata Cylindrica L). Selain itu, tanaman perumpung dipilih menjadi bahan utama pengolahan sedotan alami dikarenakan beberapa faktor lainnya, diantaranya: bahannya yang mudah dicari, membantu mengurangi limbah plastik, bahan mudah terurai, dapat digunakan berkali-kali, ramah lingkungan dan yang paling penting baik untuk kesehatan karena tidak tercampur bahan kimia seperti yang terdapat pada bahan sedotan plastik. Tanaman perumpung merupakan jenis tumbuhan rumput besar yang umumnya tumbuh di tepi sungai / rawa maupun tanah lembek serta tanah gambut. Tanaman ini dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia sehingga memiliki sebutan yang berbagai macam di setiap daerah.
Daftar Pustaka
Arico, Z., Jayanti, S. (2017). Pengolahan limbah plastik menjadi produk kreatif sebagai peningkatan ekonomi masyarakat pesisir. Martabe: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1-6.
Idrus, S., Gede, I. P., & Purwata, I. K. (2020). Membangun ekonomi kreatif melalui usaha sedotan bambu dan kerajinan lokal. Denpasar: Global Aksara Pres.
Martana, B., Nashir, A. K., Pradana, S., & Sugianto. (2018). Pengolahan sampah plastik menjadi produk lainnya sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Prosiding Seminar Hasil Pengabdian (SNP2M), 23-25.
Nasution, R. S. (2015), Berbagai cara penanggulangan limbah plastik. Jurnal Elkawnie: Journal of Islamis Science and Technology, 1(1), 101-102. http://dx.doi.org/10.22373/ekw.vlil.522
Nasution, S. P. (2019). Penggunaan bahan silikon sebagai alternatif pengganti sedotan plastik. Jurnal Seni & Reka Rancang, 2(1), 119-126. https://doi.org/10.25105/jsrr.v2i1.10104.
Nugroho, A. S., Rahmad & Suhartoyo. (2018). Pemanfaatan limbah plastik sebagai energy alternatif. Jurnal Simetris, 9(1), 55-60. https://doi.org/10.24176/simet.v9i1.1772.
Supriyanto, S. A., Safitri, M. D., & Fauzia, A. (2020). Sosialisasi pengurangan penggunaan sedotan plastik di lingkungan sekolah dan masyarakat. J. Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA, 4(1), 122-130. https://doi.org/10.21831/jpmmp.v4i2.37502.
Semoga dapat terus menginspirasi 😁
=======================
KABINET AMARACITA!
SINERGI TANPA HENTI!
Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗
📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed
📱Instagram : @ukmpr.unsoed
📱Line : @pvg0902f
📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id
📱Youtube : UKMPR UNSOED
📱Tik Tok: unsoed.ukmpr
📱Telechanel: @ukmpr.unsoed
📱Telebot: @ukmprunsoed_bot
Salam Riset!!! Sukses!!!
#UKMPR #kabinetamaracita #unsoed #purwokerto
Komentar
Posting Komentar