KAJIAN UKMPR: Praktis dan Sehat: Menyikapi Makanan Ultra-Processed dalam Pola Makan Sehari-Hari


Picture by: https://www.instagram.com/p/DAlDjNMyoca/?utm_source=ig_web_copy_link

[ KAJIAN UKMPR ]
Salam Riset!!! Sukses!!!
Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:

Praktis dan Sehat: Menyikapi Makanan Ultra-Processed dalam Pola Makan Sehari-Hari

Nadya Ulya Prasetyani 
Teknologi Pangan (2024)

Yuk disimak!
Semoga bermanfaat
 Di era modern yang serba cepat ini, makanan ultra-proses (Ultra Processed Food) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan banyak sebagian orang. Dengan kepraktisan, rasa yang menggugah selera, dan daya simpan yang lama, UPF telah menjadi pilihan utama, terutama bagi mereka yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi dan waktu yang terbatas. Selain itu, harga yang terjangkau dan promosi yang agresif di media sosial, ditambah dengan kemasan yang menarik perhatian, praktis juga membuat makanan ultra proses mudah diakses oleh berbagai kalangan, terutama remaja dan dewasa muda.
 Namun, dengan meningkatnya konsumsi, muncul pula kekhawatiran mengenai dampak UPF terhadap kesehatan. Makanan ultra-proses biasanya tinggi akan kandungan gula, garam, dan lemak jenuh, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan gizi dan meningkatkan resiko berbagai penyakit tidak menular, seperti diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung. Di samping itu, terdapat bahan tambahan pangan seperti perisa buatan, pengawet, dan pemanis sintetis yang dapat berpengaruh negatif terhadap fungsi metabolisme tubuh dalam jangka panjang.
 Untuk mengatasi tantangan ini, terdapat langkah-langkah praktis yang dapat mengurangi ketergantungan pada makanan ultra-proses tanpa harus sepenuhnya menghindar. Pola makan yang sehat dapat dijalankan secara realistis dan sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
Mengadaptasi kebiasaan konsumsi makanan yang lebih alami, masih berbentuk aslinya, dan minim proses, seperti buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, serta sumber protein seperti ikan dan telur.
Memasak di rumah supaya bisa mengkonsumsi bahan dan cara pengolahan makanan dengan baik.
Membaca label gizi secara cermat untuk memahami kandungan gula, garam, lemak, serta bahan tambahan dalam produk kemasan.
Membatasi konsumsi makanan kemasan dengan merancang jadwal makan dan menyiapkan bekal saat beraktivitas di luar rumah.
Menghindari produk dengan daftar komposisi yang terlalu panjang, karena sering kali mengandung banyak zat aditif yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Dukungan dari lingkungan sekitar juga sangat penting. Edukasi tentang gizi sejak dini, penyediaan akses terhadap makanan segar dan sehat dengan harga terjangkau, serta kebijakan yang membatasi iklan makanan ultra proses dapat membantu masyarakat membangun kebiasaan makan yang lebih baik. Peran lembaga pendidikan, media, dan pemerintah menjadi kunci dalam membentuk budaya makan yang tidak hanya praktis, tetapi juga mendukung kesehatan jangka panjang.
Dengan menggabungkan kesadaran individu dan dukungan sistem yang kondusif, menjalani pola makan yang lebih sehat tanpa mengorbankan kepraktisan tentu saja sangat mungkin. Membuat pilihan cerdas dalam mengonsumsi makanan ultra-proses akan membantu menciptakan gaya hidup yang seimbang, berkelanjutan, dan berkualitas.

Pola makan sehat bukan berarti harus sempurna setiap saat, tetapi cukup dengan langkah kecil yang konsisten dan sadar. Bijak memilih, lebih banyak memasak, dan kembali ke bahan segar bisa menjadi awal yang sederhana namun berdampak besar.

Daftar Pustaka:
Diba, F. (2025). MAKANAN ULTRA-PROSES, INOVASI DALAM INDUSTRI MAKANAN MODERN. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 24(1), 191-201.
Mutawakillah, H., Sari, R., Afiva, N., Thahara, A., Nurchalizah, R., Rosidati, C., & Yustiyani, Y. (2025). Hubungan antara Konsumsi Ultra-Processed Food dengan Status Gizi: Studi Potong Lintang pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta.
Setyaningsih, A., Mulyasari, I., Afiatna, P., & Putri, H. R. (2024). The Relationship between Ultra-Processed Food Consumption with Diet Quality and Overweight Status in Young Adults. Amerta Nutrition, 8(1).
Wisnuwardani, R. W., Noviasty, R., Saputri, A., & Kurniawati, E. R. (2022). PERUBAHAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSUMSI MAKANAN ULTRA PROSES PADA MAHASISWA SELAMA PANDEMI COVID-19: PENELITIAN OBSERVASIONAL. National Nutrition Journal/Media Gizi Indonesia, 17(3).
======================= 
KABINET AMARACITA!
SINERGI TANPA HENTI!

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗
📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed
📱Instagram : @ukmpr.unsoed
📱Line : @pvg0902f
📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id
📱Youtube : UKMPR UNSOED
📱Tik Tok: unsoed.ukmpr
📱Telechanel: @ukmpr.unsoed
📱Telebot: @ukmprunsoed_bot

Salam Riset!!! Sukses!!!
#UKMPR #kabinetamaracita #unsoed #purwokerto


Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Trik Lolos Karya Tulis, PMW dan PKM”

[PRESS RELEASE UKMPR PEDULI]

KAJIAN UKMPR: Wave Energy Converters (WECs): Teknologi Konversi Energi Gelombang Laut (Ocean Wave) dalam Integrasi Transisi Energi Terbarukan untuk Mencapai Nett Zero Emission