KAJIAN UKMPR 10


πŸ“–[KAJIAN UKMPR]πŸ“–

Salam Riset!!! Sukses!!!

Hello guys, Kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih, πŸ˜πŸ˜€ Nah buat hari Kamis ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul :

Ciplukan, si Kecut Kaya Manfaat
Zaidatun Ni’mah
Agribisnis.2015

Yuk disimak!
Semoga bermanfaat

Hai teman-teman semua. Hari Kamis saatnya kita membaca kajian ilmiah. Wah, sekarang kita akan membahas tentang apa yaa? Nah,berhubung penulis saat ini sedang menempuh studi di bidang pertanian, sepertinya seru untuk membahas salah satu tanaman yang sering dianggap tidak berguna karena sering dianggap gulma di lahan pertanian. Yupp, this is it the one and only Physalis angulata atau yang lebih sering dikenal dengan nama Ciplukan.

Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati, lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies diantaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat (Mullaca. 2002.). Ciplukan (Physalis minima L) termasuk suku terung-terungan (Solanaceae), dan satu genus dengan Physalis Angulata L. Selain itu, ciplukan (Physalis minima L) merupakan tumbuhan yang tumbuh sembarangan, ternyata manfaat yang terkandung di dalam tanaman Ciplukan ini ga sembarangan banget deh. Menurut Fitria dkk (2011), ekstrak etanolik herba pada tanaman Ciplukan ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit kanker payudara. Ga Cuma itu aja, ternyata akar dari tanaman yang punya bentuk bener-bener kayak gulma ini ternyata dapat menjadi obat cacing dan penurun demam. Selain itu, daun tanaman Ciplukan ini kalau dikonsumsi juga dapat menjadi obat penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Dan buahnya yang paling favorite anak-anak karena rasa kecut manisnya ini ternyata dapat mengobati epilepsi, susah kencing, dan penyakit kuning lohh.

Manfaat lainnya yaitu daun ciplukan dapat digunakan sebagai obat hipotensi dan obat luka luar (Wakhidatin N,1996). Physalis angulata L merupakan tanaman satu genus dengan ciplukan (Physalis minima L), dapat digunakan sebagai obat anti koagulan, anti leukemia, anti mutagenik, anti inflamasi, anti spasmodik, analgesik, anti septik, diuretik, imunostimulan dan anti asma (di negara Columbia, Peru, dan beberapa negara lainya) (Mullaca. 2002). Wakhidatin (1996) membuktikan bahwa ekstrak alkohol dari daun ciplukan (Physalis minima L) dapat menurunkan kontraktilitas otot polos arteri terpisah tikus yang diberi impuls listrik. Penurunan kontraksi ini menunjukkan adanya zat aktif yang terkandung dalam ciplukan mampu menurunkan kontraksi otot polos arteri. Sampai saat ini belum ada penelitian dan penggunaan daun ciplukan sebagai obat anti asma sepeti halnya Physalis Angulata L, namun Efendi (1998), berhasil mendapatkan alkaloid berupa atropin dan skopolamin dari ekstrak daun ciplukan. Telah diketahui bahwa atropin sebagai anti kolinergik dapat merelaksasikan otot polos saluran nafas yang merupakan salah satu terapi pada asma (Sulistia GG,dkk 1995) . Atas dasar kandungan alkaloid berupa atropin dan hubungan kekerabatan antara ciplukan dengan Physalis angulata L yang digunakan sebagai obat anti asma,dapat diduga daun ciplukan mempunyai efek relaksasi otot polos saluran nafas sehingga dapat pula digunakan sebagai obat asma.
Tanaman kecil tapi sejuta manfaat banget yaaa dan ga cuma dapat memanfaatkan kandungan Ciplukan yang dahsyat banget, tapiii ternyata tanaman ini bisa banget buat dijadiin ladang bisnis nihh. Bahkan salah satu pembudidaya ciplukan mengatakan bahwa ia dapat meraup untuk Rp30 juta setiap bulannya lohh (https://tirto.id/buah-ciplukan-yang-sedang-naik-daun-cuTV). Wah ga ngerti lagi sih ini keren banget ya kann! Bisa banget nih
dijadiin salah satu referensi buat bisnis baru hihihi (.
Wah ternyata kajian ilmiah kali ini udah lumayan panjang yaa. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR. Dan selamat menjalankan hari-hari dengan semangat positif and have a nice day ^^

Sumber Pustaka :
https://tirto.id/buah-ciplukan-yang-sedang-naik-daun-cuTV
Fitria, M., dkk. 2011. Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Berefek Sitotoksi dan Menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Payudara MCF-7). (Online) http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Ciplukan-Bionatura-2011.pdf diakses 20 Februari 2018
Mullaca. 2002. http://www.raintree-health.co.uk/plants /mullaca.html  [diakses 20 November 2002].
Wakhidatin N. 1996. Pengaruh Ekstrak Alkohol dari Daun Physalis minima L (ciplukan) terhadap Kontraktilitas Sediaan Arteri Terpisah Tikus (Rattus rattus Strain Wistar). Skripsi S1. Malang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya.
Efendi M. 1998. Pengaruh Alkaloid Daun Ciplukan (Physalis minima L) terhadap Kontraktilitas Sediaan Aorta Terpisah Kelinci dengan Stimulasi Noradrenalin Eksogen. Skripsi S1. Malang: jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya.
Sulistia GG, dkk,1995. Farmakologi dan Terapi Farmakologi FKUI. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru;; 40-76.
Sumber Gambar:
https://batak-network.blogspot.co.id/2016/03/mengenal-dan-manfaat-pultak-pultak.html
http://omsehat.com/manfaat-daun-dan-buah-ciplukan/

~

Kabinet INTEGRASI
Never Give Up !

===
Jangan lupa pantengin terus medsos UKMPR ya!
πŸ“±  Fanspage Fb : Ukmpr Unsoed
πŸ“±  Instagram : @ukmpr.unsoed
πŸ“±  Line@ : @pvg0902f
πŸ…±  Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

#kabinetintegrasi #ukmpr #unsoed #purwokerto
[MEDIA UKMPR 2018]

Komentar