Departemen Penalaran
Coronavirus desease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona SARS-CoV-2. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan beberapa gejala awal orang yang terinfeksi virus corona COVID-19, yaitu demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien juga mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang terinfeksi COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Akibat dari meluasmya COVID-19, pemerintah Indonesia pada tanggal 16 Maret 2020 menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing serta work form home agar penyebaran virus dapat ditekan. Kebijakan ini diambil karena semakin banyaknya jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 setiap hari. Hal ini didukung oleh beberapa pihak seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meliburkan sekolah selama 2 minggu dan kebijakan beberapa universitas di Indonesia yang menerapkan perkuliahan secara daring.
Menanggapi Kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi serta mewaspadai wabah penyebaran infeksi COVID-19, hampir seluruh instansi pendidikan seluruh Indonesia mengalihkan dan meliburkan sistem pembelajaran tatap muka. Salah satunya sistem perkuliahan tatap muka yang dialihkan sebagai sistem daring atau online sesuai dengan surat edaran dari Kemendikbud. Hal ini dilakukan untuk mensterilkan wilayah kampus sekitar dan menghindari tempat ramai. Di Unsoed sendiri, perkuliahan secara daring mulai dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Nomor 184/UN23.1/HM.01.10/2020. Perkuliahan daring di Unsoed sendiri menggunakan Eldiru yaitu Learning Management System kelas online (e-learning) semua mata kuliah dari semua prodi di Unsoed. Semua materi dan tugas dapat diakses oleh mahasiswa lewat situs ini. Diakhir kuliah, akan diadakan kuis sebagai tanda hadir siswa tersebut. Selain Eldiru, setiap dosen juga menggunakan aplikasi sistem perkuliahan daring lain seperti Google Classroom, Google Meet, WhatsApp Group dan lain-lain.
Social
distancing adalah himbauan bagi masyarakat untuk menghindari pertemuan besar
atau kerumunan orang. Jika Anda harus berada di sekitar orang, jaga jarak
dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter). Contoh lain dari social distance
yang memungkinkan Anda untuk menghindari kerumunan yang lebih besar atau ruang
ramai adalah seperti direkomendasikan Johns Hopkins Medicine berikut:
Bekerja dari rumah alih-alih di kantor, Menutup sekolah atau beralih ke kelas
online, Bertemu orang lain dengan telepon atau video call alih-alih secara
langsung, membatalkan atau menunda konferensi dan rapat besar Selama melakukan
social distance. Penerapan social distancing dapat mencegah
pertambahan jumlah yang terinfeksi (berpotensi menyebarkan virus), sebelum
orang yang terinfeksi tahu kalau dia memiliki virus corona. Social
distance erat kaitannya dengan mengisolasi diri. Menurut data kesehatan
yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan kalau 14
hari adalah periode waktu di mana seseorang dapat menunjukkan gejala terinfeksi
corona. Inilah salah satu alasan kenapa diberlakukan penutupan tempat-tempat
umum selama dua minggu ke depan. Social distance bukan berarti
menganjurkan kamu untuk mendekam di rumah dan tidak bertemu
siapa-siapa. Social distance lebih ke menjaga jarak, dan bijaklah
dengan siapa kamu berinteraksi, tidak perlu keluar rumah kalau memang tidak
perlu banget, serta tetap menjaga kebersihan dan Imunisasi.
Selama social distancing, Anda pun diperbolehkan untuk bergerak bahkan berolahraga yang merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan. Tidak disarankan pergi ke tempat keramaian, jika merasa bosan karena terkurung di rumah carilah hiburan yang aman. Ini hal-hal yang tetap boleh dilakukan saat social distancing yang artinya Anda bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat. Adapun hal yang dapat di lakukan saat social distance ,diantaranya Membersihkan rumah, Berolaraga, Membaca, Mendengarkan Musik, Memasak, Bermain game bersama keluarga, Belajar, Menonton film, Bermain di halaman rumah, Mengawasi orang-orang sekitar yang sekiranya butuh bantuan, misal orang-orang tua. Disamping hal tersebut, sebagai upaya untuk mendukung upaya social dantence tetap harus jaga kesehatan,cuci tangan dengan bersih setelah selesai kegiatan serta makan makanan yang bergizi agar imunitas diri tetap terjaga
DAFTAR
PUSTAKA
https://tirto.id/apa-itu-social-distancing-dan-karantina-diri-untuk-cegah-corona-eFr9
Putsanra, D. V., 2020. “Gejala Awal Corona COVID-19 dan Penanganan yang Harus Dilakukan”. titroid.id, Maret, Jakarta.
Videlia,2019-Jurnal Pembelajaran Virus Animalia-ejurnal.uncen.ac.id
Komentar
Posting Komentar