Kajian UKMPR : Berteman dengan Stress



[ KAJIAN UKMPR ]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:


Berteman dengan stres


Robiatul Adawiyah

Biologi (2020)


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat


Tulisan ini adalah sebuah misi membuatmu berteman dengan musuhmu. Stres. 


Kita mulai dengan sebuah pengakuan kecil. Apakah kamu sering merasa stres beberapa minggu ini? Bisa jadi karena aktivitas yang terlalu padat –mengikuti organisasi kemahaiswaan, menjadi panitia suatu acara, mempresentasikan projek di depan teman temanmu atau berusaha menyatakan cinta pada gadis fakultas sebelah.

 

Selanjutnya apakah kamu percaya bahwa stres berbahaya bagi kesehatan? 


Jika jawabanmu “iya”, kamu harus berhenti percaya itu jika tidak ingin mati muda. Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 30.000 orang selama 8 tahun antara 1998 -2006 memperoleh hasil bahwa orang yang mengalami stres mendapatkan peningkatan resiko kematian 43%. Namun hal ini hanya berlaku pada orang yang percaya bahwa stres berbahaya bagi kesehatan. Orang yang mengalami stres tapi tidak percaya bahwa stress berbahaya terhindar dari peningkatan resiko kematian ini.  


Sekarang mulailah berteman dengan stres. Percayalah bahwa stress merupakan respon tubuhmu terhadap tantangan. Jantung yang berdegup kencang saat stres artinya banyak darah yang dialirkan ketubuh. Nafas yang cepat diartikan lebih banyak oksigen ke otak. Anggaplah bahwa tubuhmu sedang mengisi energi. 


Sebuah penlitian di Hardvard University yang melibatkan beberapa orang untuk melakukan TSST atau Trier Social Stress Test. Peserta yang mengikuti test ini dibuat berada dalam tekanan stres yang mengharuskan mereka berpidato didepan kamera dengan dua juri ahli. Setelah itu peserta diharuskan mengerjakan soal matematika, dan menghitung 996 dikurangi 7 secara cepat dengan umpat balik negative dari para juri.

 

Peserta yang diberikan pembekalan tentang cara  melihat stress sebagai sebuah respon tubuh terhadap tantangan memerikan umpan balik positif terhadap kesehatan. Pembuluh darah pada orang yang stress biasanya mengalami penyempitan. Ini adalah faktor yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Namun pembuluh darah peserta TSST yang sudah diberi pembekalan terlihat normal sama seperti saat bahagia.


Satu lagi yang sering diabaikan saat stres adalah konskesi sosial. Stres membukan kita lebih peka terhadap sosial dengan saling berbagi keluh kesah, pelukan, keperdulian dan kasih saying. Semua itu terjadi karena hormon oksitosin yang meningkat saat kita stres. 


Cara pandangmu terhadap stres menentukan apakah stres akan menjadi baik atau buruk. Jika suatu saat kamu merasa gugup dengan detak jantung yang cepat karena stress. Percayalah dan yakinlah bahwa ini adalah reaksi tubuhmu untuk menerima tantangan dan stress akan menjadi lebih sehat. 


Source by 


Jamieson, Jeremy P.,Matthew K. Nock & Wendy Berry Mendes. (2012). Mind Over Matter: Reappraising Arousal Improves Cardiovascular Cognitive Reasponses to Stress. Journal of Experimental Psychology, Vol 141, No.3,417-422. DOI: 10.1037/A0025719.

Keller, Abiola dkk.(2012).Does the Preception that Stress Affests Health Matter? The Association with Health and Morality. Healt Psychology,31(5),677-684. doi.10.1037/a0026743.

McGonal, Kelly. “How to make stress your friend?”Youtube, uploaded by TED, 4 September 2013. https:/youtu.be/RcGyVTAoXEU. 


Semoga dapat terus menginspirasi 😁

======================= 

Kabinet KOLABORASI !

Satukanvisi, maribersinergi!! •

Jangan lupa pantengin terus medsos UKMPR yaa🤗

📱Fanspagefb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

🅱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id


Salam riset !!! Sukses !!! #kabinetkolaborasi  #UKMPR #unsoed #purwokerto

 

Komentar