Kajian UKMPR : Trauma? Kenali PTSD Agar Hidup Lebih Baik


 [KAJIAN UKMPR]


Salam Riset!!! Sukses!!!


Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah, buat hari ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul:

    

Trauma? Kenali PTSD Agar Hidup Lebih Baik


Vina Helmi Nur Istiqomah

Matematika (2021)


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat


     PTSD (Post Traumatic Stress Disosrder) merupakan suatu sindrom yang dialami oleh seseorang yang mengalami kejadian traumatik. PTSD banyak dilatarbelakangi oleh berbagai kejadian yang melanda manusia, khususnya berkaitan dengan kejadian-kejadian yang bersifat traumatis. Kondisi ini akan menimbulkan dampak psikologis berupa gangguan perilaku mulai dari cemas yang berlebihan, mudah tersinggung, tidak bisa tidur, tegang, dan berbagai reaksi lainnya. Gangguan stress pasca trauma (PTSD) kemungkinan berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun atau sampai beberapa dekade dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatik (Durand & Barlow, 2006). 

     Poerwandari (2006) mengungkapkan ciri-ciri seseorang mengalami PTSD diantaranya kesulitan mengendalikan emosi atau perasaan (mudah marah, mudah tersinggung, dan sedih yang berlarut-larut), kesulitan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih, ketakutan, mimpi buruk, gangguan tidur, ingatan peristiwa masa lalu yang mencengkeram, gangguan makan, dan merasa terganggu bila diingatkan. Seseorang rentan menderita PTSD apabila terdapat faktor-faktor tertentu yang menandai. Faktor-faktor tersebut, yaitu:

Dari aspek trauma, yang mempengaruhi kerentanan seseorang mengalami PTSD adalah durasi dan beratnya peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan dan banyaknya korban yang meninggal dunia.

Dari segi perasaan yang timbul saat trauma, seseorang akan cenderung mengalami PTSD ketika ia merasa hidupnya beresiko, merasa kurang mampu mengontrol peristiwa, timbul rasa takut, dan putus harapan.

Dari karakteristik individu, orang yang yang memiliki resiko mengalami PTSD jika orang tersebut menderita gangguan psikiatri dan saraf, trauma dengan kejadian di masa lalu, adanya penyangkalan trauma yang dialami, dan reaksi stress akut.

Dari segi pasca trauma, biasanya berupa penyangkalan trauma oleh orang sekitar atau penolakan atas apa yang telah dialami dan kurangnya dukungan lingkungan sekitar.

     PTSD tidak dapat didiagnosis oleh diri sendiri. Gangguan ini baiknya didiagnosis oleh orang yang memang sudah ahli dalam bidang psikologi. Apabila telah didiagnosis menderita PTSD dari dokter, maka penderita perlu melakukan berbagai cara agar dapat sembuh dari gangguan tersebut. Dalam penyembuhan PTSD, dukungan sosial dari orang-orang terdekat yang dapat dipercaya untuk membantu mengatasi gangguan tersebut sangatlah penting. Sebab dengan adanya dukungan sosial dari lingkungan sekitar, seperti orang tua, saudara, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat mampu menjadikan seseorang memiliki kepercayaan yang baik, merasa diterima, merasa diperhatikan, merasa diakui, dan dapat kembali hidup normal (Sarason dkk, 1990). 

     Dukungan sosial yang dapat diberikan oleh orang-orang terdekat penderita PTSD beragam. Bentuk dukungan sosial yang bisa diberikan diantaranya dengan memberikan nasihat, motivasi, mengarahkan, memberi semangat, dan menunjukkan jalan keluar ketika mengalami masalah, serta selalu melakukan kegiatan yang terarah untuk mencapai tujuan ketika menghadapi masalah. 

     Mungkin cukup sekian kajian ilmiah kali ini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR dan semangat menjalani hari-hari dengan dengan semangat positif and have a nice day ☺


Daftar Pustaka :

Endiyono, & Novi, H. 2018. Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor Di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan. 16(3): 127-128.


Fatwa, T. 2014. Dukungan Sosial dan Post-Traumatic Stress Disorder Pada Remaja Penyintas Gunung Merapi. Jurnal Psikologi Undip. 13(2): 134-136.


Ni, S. 2013. Diagnosis dan Manajemen Stress Pasca Trauma Pada Penderita Pelecehan Seksual. [online] https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/5614/4258 (diakses pada 10 Maret 2022)


Siti, U. 2008. Studi Meta-Analisis Hubungan Antara Social Support dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Psikologika. 13(25): 85.


======================= 

KABINET SIGMA!

SINERGY, INTERGRITY, MORALITY!


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok: unsoed.ukmpr

📱Telechanel: @ukmpr.unsoed

📱Telebot: @ukmprunsoed_bot


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #kabinetsigma #unsoed #purwokerto

Komentar