KAJIAN UKMPR: MEMAHAMI PENYAKIT MENTAL : PSIKOSOMATIS


 [KAJIAN UKMPR]


Salam Riset!!! Sukses!!!


Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul:    


MEMAHAMI PENYAKIT MENTAL : PSIKOSOMATIS

Feony Dwi Suciati

Biologi 21


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat


     Psikosomatis berasal dari Bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti psiskis dan soma yang berarti badan. Psikosomatis atau yang dapat dikatakan juga sebagai gangguan somatoform merupakan sakit fisik yang disebabkan karena adanya gangguan pikiran atau emosi yang tinggi dan dalam keadaan tertekan. Menurut Gusti (2012) dalam Fanira dan Rohmadoni (2021), psikosomatis merupakan berbagai macam penyakit jasmani atapun rohani akibat ditimbulkan karena adanya kegagalan pada sistem saraf maupun fisik yang disebabkan adanya perasaan cemas, konflik pikis, dan gangguan mental. Psikosomatis dapat menyerang berbagai kalangan usia, mulai dari kalangan dewasa maupun anak-anak baik laki-laki ataupun perempuan. Psikomatis yang diderita setiap orang memiliki tingkatan yang berbeda-beda.


     Reihana dalam Firdaus (2020) menyatakan bahwa umumnya orang yang menderita psikosomatis adalah orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, sulit mengatasi masalah sendiri, dan cenderung tertutup atau tidak mau berbagi cerita kepada orang terdekat walaupun untuk mendapatkan solusi dari permasalahannya. Umumnya orang yang menderita psikosomatis memiliki kesulitan dalam hal pengobatan, mengingat dokter cenderung tidak mudah untuk menemukan alasan yang jelas mengenai penyebab keluhannya (Jo et all, 2022). Meskipun begitu, orang yang menderita psikosomatis tetap merasa bahwa dirinya merasakan sakit walaupun sudah minum obat. 


     Psikosomatis dapat ditandai dengan adanya beberapa gejala antara lain sakit maag, sakit kepala, lesu, sesak nafas, pikiran cemas, dan jantung berdebar-debar (Hakim, 2004 dalam Pratiwi dan Lailatushifah 2012). Gejala tersebut sering terjadi secara berulang-ulang dan sangat mengganggu aktivitas. Gejala psikomatis yang terjadi berbeda-beda pada setiap individu. Pada beberapa orang tertentu, gejala psikosomatis yang diakibatkan karena stress dapat berakibat fatal. Beberapa gejala dari psikosomatis dapat berangsur menghilang apabila kondisi psikologis membaik.


     Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan dalam mengatasi psikosomotis yang diderita, untuk yang pertama yaitu psikoterapi. Psikioterapi dapat memberikan arahan terhadap penderita dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan membantu melewati masa-masa sulit, pengobatan selanjutnya ada teknik distraksi. Teknik dritaksi ini merupakan metode untuk menghilangkan nyeri yang dikeluhkan tubuh dengan cara mengalihkan perhatian penderita terhadap hal yang dirasa menjadi pemicunya. Selanjutnya ada hipnoterapi, dalam metode ini pengidap akan mendapatkan suatu rangsangan  alam bawah sadar hal ini bertujuan agar penderita mudah untuk diarahkan. Pengobatan lain yaitu akupuntur, dalam pengobatan ini penderita akan dimasukkan jarum tipis ke dalam kulitnya untuk merangsang titik tertentu pada tubuh (Makarim, 2019). 


     Selain pengobatan tersebut terdapat beberapa hal yang sekiranya dapat mengurangi gangguan gejala psikosomatis, beberapa di antaranya mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara taat beribadah, melakukan kegiatan positif contohnya mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat atau menulis cerita melalui blog, melakukan hal menyenangkan seperti berlibur atau bermain bersama teman, dan melakukan hobi.


     Dari penjelasan terkait dengan psikosomatis tersebut dapat kita simpulkan bahwa kondisi mental seseorang sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik. Maka dari itu kita harus menjaga kondisi mental kita agar tidak terkena berbagai penyakit mental yang tentunya dapat berdampak besar bagi kehidupan kita. Peduli akan mental dan kesehatan merupakan salah satu faktor penting untuk dapat melanjutkan kehidupan yang lebih tentram. Apalah daya apabila kita hidup, tetapi mental kita mengalami masalah.

Tunggu apa lagi, yuk mulai sekarang jaga kesehatan mental kalian ya !!!

======================= 

KABINET SIGMA!

SINERGY, INTERGRITY, MORALITY!


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok: unsoed.ukmpr

📱Telechanel: @ukmpr.unsoed

📱Telebot: @ukmprunsoed_bot


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #kabinetsigma #unsoed #purwokerto



Daftar Pustaka :

Fanira, Syarli and Zahro Varisna Rohmadani. (2021). Psikosomatis Ditinjau Dari Self-Resilienceyang Dimiliki Mahasiswa Semester Akhir di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Jurnal Of Psychological Perspective, 3, 1-2.


Firdaus, Ananda Muhammad. 2020. Ini Ciri Orang yang Rentan Terserang Psikosomatis. [online] https://bekasi.ayoindonesia.com/umum/pr-30861597/Ini-Ciri-Orang-yang-Rentan-Terserang-Psikosomatis (diakses pada Senin, 14 Maret 2022 Pukul 21.54).


Jo et al. (2022). COVID-19 and BEYOND. Yogyakarta: Penerbit Andi.


Makarin, Fadhli Rizal. 2019. Pilihan Pengobatan untuk Atasi Gangguan Psikosomatis. [online] https://www.halodoc.com/artikel/pilihan-pengobatan-gangguan-psikosomatis (diakses pada Senin, 14 Maret 2022 Pukul 21.30 WIB).


Pratiwi, Dewi and Siti Noor Fatmah Lailatushifah.. (2012). Kematangan Emosi dan Psikosomatis Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Wangsa.

Komentar