KAJIAN UKMPR: Insomnia Dipicu Stres?


 [KAJIAN UKMPR]


Salam Riset!!! Sukses!!!


Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul:    


Insomnia Dipicu Stres?

Dina Rahmawati

Matematika (2021)


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat


     Stres dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 1,33 juta penduduk yang diperkirakan mengalami gangguan kesehatan mental ataupun stres. Angka tersebut mencapai 14% dari total penduduk dengan tingkat stres akut (stres berat) mencapai 1-3%. Mereka yang mengalami stres bukan hanya berasal dari kalangan orang dewasa saja, namun juga tidak sedikit dari mereka masih menyandang status mahasiswa. 

     Ada  empat sumber  stres  antara  lain  interpersonal,  intrapersonal,  akademik  dan  lingkungan.  Stres  dari akademik yaitu terkait dengan kegiatan perkuliahan, misalnya nilai yang buruk, banyak tugas, dan pembelajaran  yang  sulit  dipahami (Musabiq  &  Karimah,  2018).  Menurut  Mulya  & Indrawati (2017) stres akademik adalah perasaan tertekan secara fisik ataupun emosional yang dialami  mahasiswa,  yang  disebabkan  oleh  tuntutan  akademik  dari  dosen  atau  orang  tua, seperti  mendapatkan  nilai  yang  baik,  menyelesaikan  tugas  tepat  waktu,  atau  suasana  kelas kurang kondusif (Tasalim & Cahyani, 2021). Selain itu, stres pada mahasiswa dikarenakan faktor internal yaitu kurang bisa memahami dan menyikapi masalah dengan baik dan dari faktor eksternal yaitu adanya permasalahan di lingkungan masyarakat, keluarga maupun yang berkaitan dengan hubungan dengan orang lain dan juga karena beban kuliah yang semakin tinggi tingkatannya maka semakin sulit mata kuliah yang dijalaninya.

Kondisi stres ini menjadi pemicu adanya gangguan pada pola tidur. Terdapat tiga jenis gangguan tidur yang paling sering terjadi yaitu insomnia, sindrome henti napas saat tidur, dan sindrome kegelisahan saat tidur. 

     Menurut Hoeve (1992), insomnia merupakan keadaan tidak dapat tidur atau terganggunya pola tidur. Orang yang bersangkutan mungkin tidak dapat tidur, sukar untuk jatuh tidur, atau mudah terbangun dan kemudian tidak dapat tidur lagi. Hal ini terjadi bukan karena penderita terlalu sibuk sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk tidur, tetapi akibat dari gangguan jiwa terutama gangguan depresi, kelelahan, dan badan dengan gejala kecemasan yang memuncak.

     Gangguan insomnia juga merupakan akibat dari mengonsumsi kopi dan teh pada malam hari yang seringnya menjadi rutinitas mahasiswa untuk membuat mereka tetap terjaga menyelesaikan tugas mereka. Kopi dan teh mengandung zat perangsang susunan syaraf pusat, sehingga membuat pusat tetap bekerja, namun menimbulkan efek samping yaitu adanya kesulitan tidur.

     Cara mengatasi insomnia itu sendiri adalah dengan menghindari cahaya saat tidur, cahaya terang dapat menghambat proses produksi hormon melatonin dan pada akhirnya menyebabkan anda susah untuk tidur. Selain itu, cara yang dapat dilakukan adalah dengan berolahraga secara teratur, hindari rokok dan minuman berkafein seperti teh dan kopi. Menghindari untuk melihat ke arah jarum jam juga menjadi salah satu cara mengatasi insomnia, hal ini untuk mencegah tidur anda tersiksa apabila terus-menerus melihat jam yang akhirnya menyebabkan anda khawatir dengan sisa waktu tidur sebelum hari esok dimulai.

     Wah ternyata kajian ilmiah kali ini sudah lumayan panjang yaa. Terima kasih sudah mau membaca sampai akhir, semoga harimu menyenangkan.

 

Daftar Pustaka :

National Safety Council. Manajemen Stres. Jakarta: EGC. 2004

Hidayat, B.A. 2012. Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.


Norma, N., Widianti, E., & Hartiningsih, S. S. 2021. Faktor Penyebab, Tingkat Stres dan Dampak Stres Akademik pada Mahasiswa dalam Sistem Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 11(4), 625-634.


Purwanto, S. 2008. Mengatasi insomnia dengan terapi relaksasi. Jurnal Kesehatan, 1(2), 141-147.


Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. 2019. Gambaran tingkat stres mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 5(1), 40-47.


Stikes Maluku Husada. 2018. Cara Mencegah Insomnia. [online] http://stikesmalukuhusada.ac.id/?artikel=cara-mengatasi-insomnia (diakses pada 15 Maret 2022 pukul 22.06 WIB)

 

======================= 

KABINET SIGMA!

SINERGY, INTERGRITY, MORALITY!


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok: unsoed.ukmpr

📱Telechanel: @ukmpr.unsoed

📱Telebot: @ukmprunsoed_bot


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #kabinetsigma #unsoed #purwokerto

Komentar