KAJIAN UKMPR: Apa Faktor Penyebab terjadinya Stunting pada Balita?

 

[KAJIAN UKMPR]

Salam Riset!!! Sukses!!!

 

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian

menarik dari sahabat kita yang berjudul:

 

Apa Faktor Penyebab terjadinya Stunting pada Balita?

Ardiana Septi Farhanah

Administrasi Publik (2022)

 

Yuk disimak!

Semoga bermanfaat

 

Menurut organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (2015) Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar pertumbuhan balita. Seorang anak dikategorikan stunting apabila tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO. Stunting harus diwaspadai karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak buah hati anda. Stunting yang telah terjadi bila tidak diimbangi dengan catch-up growth (tumbuh kejar) akan mengakibatkan menurunnya pertumbuhan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

Ciri-ciri stunting pada anak yaitu terjadinya gangguan pada pertumbuhan anak atau lambatnya pertumbuhan pada anak; mengalami penurunan tingkat kecerdasan, gangguan berbicara, dan kesulitan dalam belajar; memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga lebih mudah sakit, terutama akibat penyakit infeksi; berisiko mengalami penyakit diabetes, hipertensi, dan obesitas ketika dewasa nanti. Ciri-ciri tersebut adalah dampak dari kurangnya nutrisi, seringnya terkena penyakit, dan salahnya pola asuh pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Penyebab utama stunting diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal, keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita, anemia pada saat bayi lahir, berat badan bayi terlalu rendah, serta cacat bawaan janin.

Melihat akan bahaya yang ditimbulkan akibat stunting, Pemerintah Indonesia berkomitmen menangani dan menurunkan Prevalensi stunting yang dibahas melalui rapat terbatas tentang Intervensi stunting yang diselenggarakan bersama ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan pada tahun 2017, bahwa pada rapat tersebut membahas tentang perlunya memperkuat koordinasi dan memperluas cakupan program yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, untuk memperbaiki kualitas program guna menurunkan angka stunting di setiap wilayah yang sudah masuk kedalam desa prioritas.

Wah ternyata kajian ilmiah kali ini sudah lumayan panjang yaa. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR dan semangat menjalani hari-hari dengan semangat selalu ya see you.

 

Daftar Pustaka:

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229.

Sutarto, Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, faktor risiko dan pencegahannya. J Agromedicine, 5(1), 540–545.

Fatimah, Hidayati. 2022. Memahami Stunting pada Anak. https://www.alodokter.com/memahami-stunting-pada-anak. Diakses pada 4 April 2023.

 

=======================

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!

 

Media Informasi dan Relasi

Linktree: https://linktr.ee/ukmprunsoed

Email: unsoed.ukmpr@gmail.com

 

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage FB : Ukmpr.Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok : @ukmpr.unsoed

📱Podcast Spotify: UKMPR UNSOED

 

Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #KabinetAnggaraksa #Unsoed #Purwokerto

Komentar