KAJIAN UKMPR: Mahasiswa Begadang-Begadang Club? Waspada Penyakit Jantung Menghampirmu!



[KAJIAN UKMPR] 

Salam Riset!!! Sukses!!!

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul:


Mahasiswa Begadang-Begadang Club? Waspada Penyakit Jantung Menghampirmu!

M. Dodik Prastiyo

Kedokteran (2022)


Yuk disimak! 

Semoga bermanfaat

Begadang adalah salah satu gaya hidup tidak sehat, di mana seseorang dalam kondisi terjaga tidak tidur sampai larut malam (Fajriyah & Kumara, 2021). Jam tidur minimal seseorang adalah delapan jam sehari. Namun, pada kasus begadang jam tidur tersebut justru kurang dari enam jam sehari (Leksono et al., 2022). Begadang menyebabkan beberapa masalah kesehatan, tidak hanya secara fisiologis tapi juga psikis. Beberapa gangguan fisiologis tubuh terutama pada perubahan tekanan darah. Hal ini dibuktikan dalam penelitian (Lubis & Amin, 2018) dari orang dengan usia 17-25 tahun (44,2%), rata-rata mengalami kenaikan tekanan darah hingga (74,4%) dengan nilai distribusi frekuensi sistole dan diastole (mean -8,140 dan - 6,744) dan nilai signifikasi (p<0,001). Nilai sistole dan diastole ini merupakan hasil dari kerja jantung di mana nilai sistole merupakan nilai tekanan darah yang dihasilkan oleh kontraksi ventrikel, yaitu tekanan pada puncak gelombang darah, sedangkan nilai diastole merupakan tekanan ventrikel pada saat istirahat atau relaksasi (Astuti & Setyawan, 2022).

Kebiasaan begadang selain mengakibatkan kenaikan tekanan darah, juga mengakibatkan peningkatan penanda inflamasi. seperti profil trombosit yang terdiri dari jumlah trombosit atau mean platelet volume (MPV), platelet distribution width (PDW) atau variasi ukuran diameter trombosit dan plateletcrit (PCT) atau proporsi volume seluruh darah yang ditempati trombosit yang dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran trombosit. Trombosit memegang peran penting dalam pembentukan trombus setelah terjadinya ruptur plak koroner (Priyambodo et al., 2022). Mailoa & Adhipireno, (2018) melaporkan bahwa peningkatan MPV berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung (p<0,05). 



Gambar 2. Gambaran Katup Jantung (Sumber: Google)



Gambar 3. Ilustrasi Sistole dan Diastole (Sumber: Google)


Kasus pada usia remaja yang rata-rata usia tersebut merupakan usia anak sekolah hingga perguruan tinggi, memiliki prioritas utama untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan kuliah dengan baik. Belum lagi tuntutan akademik yang rentan menjadi stres, waktu atau lamanya belajar, manajemen waktu yang buruk, dan kecemasan (Distina, 2021). Oleh karena itu, tidak sedikit akhirnya para siswa dan mahasiswa mengurangi durasi jam tidur normal (Mayuri, 2018). Jika kondisi tersebut terus terjadi, akan mempengaruhi proses fisiologis tubuh berupa ketidakseimbangan homeostatis tubuh, dan lambat laun dapat berdampak pada perubahan ritme sirkadian yang menyebabkan penyakit jantung (Kusumaningrum et al., 2021). Ketika ritme sirkadian tidak teratur, maka hormon kortisol di dalam tubuh akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Kortisol akan berpengaruh terhadap kerja katekolamin sehingga sistem saraf simpatis yang aktif, akan mengakibatkan peningkatan tahanan perifer dan peningkatan curah jantung (Amin et al., 2019). 

 

 


Gambar 4. Waktu Sirkadian Ritme


Ritme sirkadian normal pada seseorang yang tidur cukup, menunjukkan jumlah trombosit (MPV) dan kemampuan agregasi trombosit meningkat menjelang malam hari (di mulai dari pukul 15.00 sore hingga pukul 20.00 malam), sedangkan perubahan ukuran trombosit (PDW) meningkat di pagi hari yaitu pukul 6 pagi hingga siang hari. Oleh sebab itu, sistem pengaturan ritme sirkadian memiliki peran penting dalam insiden terjadinya penyakit jantung. Ardina & Purbayanti, (2020) melaporkan bahwa aktivitas begadang yang dimulai malam hari hingga pagi hari, mengakibatkan jumlah trombosit (MPV) yang tinggi. Ritme sirkadian merupakan kebutuhan dasar semua orang termasuk remaja, ritme sirkadian yang buruk memberikan efek yang kurang baik terhadap kesehatan. Dari penelitian Poluakan et al., (2020) melaporkan bahwa mahasiswa yang memiliki ritme sirkadian yang kurang baik sebesar 56%, memiliki tingkat distribusi stres (80%) dengan rata-rata usia 20 tahun (43%) yang dibuktikan dengan nilai signifikasi (P<0,05).

Kebutuhan tidur yang cukup ditentukan oleh jumlah faktor jam tidur (kuantitas tidur) dan kedalaman tidur (kualitas tidur). Oleh karena itu, untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang cukup terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan, seperti mematikan lampu saat tidur. Tidur dengan lampu mati akan meningkatkan hormon melatonin yang memiliki aktivitas antioksidan, modulasi sistem imun, serta pengaturan sirkadian ritme (Bakhri, 2018). Selain itu, ada pula relaksasi dengan mendengarkan murrottal Al-Quran bagi yang Muslim dan musik klasik bagi yang non-Muslim, sebagaimana dilaporkan dalam penelitian Wahyuningtyas, (2021) bahwa murrottal Al-Quran menambah kualitas tidur dan merangsang sekresi hormon melatonin dengan signifikasi (P<0,05), serta musik klasik sebagaimana laporan penelitian Nurhalimah, (2020) yang memiliki nilai perangsangan hormon melatonin dengan signifikasi (P<0,05). Berdasarkan permasalahan serta solusi yang diberikan, harapannya dapat memberikan gambaran dan wawasan untuk memperhatikan kualitas dan kuantitas tidur bagi para pembelajar (mahasiswa) untuk menjaga kesehatan. Karena Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing- masing hak tersebut (H.R.Bukhari). 


Daftar Pustaka:

Amin, M., Rosari, R., & Yenida, Y. (2019). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pekerja Kopi Terpajan Kebisingan di Penggilingan Padi. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1), 27–37. https://doi.org/10.31539/joting.v1i1.516

Ardina, R., & Purbayanti, D. (2020). Pengaruh Perubahan Ritme Sirkadian terhadap Marker

Inflamasi pada Pedagang Pasar Subuh di Kota Palangka Raya. Jurnal Surya Medika, 5(2),

92–99. https://doi.org/10.33084/jsm.v5i2.1295

Astuti, W. W., & Setyawan, A. (2022). Efektivitas Bekam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Systole Pada Pasien Hipertensi. Nursing Science Journal (NSJ), 3(1), 11–17. https://doi.org/10.53510/nsj.v3i1.109

Bakhri, S. (2018). Analisis Jumlah Leukosit Dan Jenis Leukosit Pada Individu Yang Tidur

Dengan Lampu Menyala Dan Yang Dipadamkan. Jurnal Media Analis Kesehatan, 1(1),

83–91. https://doi.org/10.32382/mak.v1i1.176

Distina, P. P. (2021). Intervensi Mindful Breathing Untuk Mengatasi Stres Akademik Pada Remaja Sekolah Menengah Atas. Psychosophia: Journal of Psychology, Religion, and Humanity, 3(2), 124–140. https://doi.org/10.32923/psc.v3i2.1756

Fajriyah, F. M., & Kumara, A. R. (2021). Pengembangan Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Self-Management dengan Komik Strip untuk Mengalihkan Nomophobia Siswa SMP N 16 Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional …, 400–424. http://www.seminar.uad.ac.id/index.php/PSNBK/article/view/7823%0Ahttp://www.semi nar.uad.ac.id/index.php/PSNBK/article/viewFile/7823/1649

Kusumaningrum, W., Rosalina, R., & Setyoningrum, U. (2021). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah. Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR), 3(2), 57. https://doi.org/10.35473/ijnr.v3i2.901

Leksono, A. P., Dieny, F. F., Noer, E. R., & Margawati, A. (2022). Night eating syndrome ,

pola tidur , dan kebiasaan konsumsi sugar- sweetened beverage berdasarkan tipe metabolik pada mahasiswa obese Night eating syndrome , sleeping pattern , and sugar- sweetened beverage consumption habit based on metabolic type in obes. 7(2), 136–145.

Lubis, S. A., & Amin, M. (2018). Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik

Sebelum Dan Sesudah Begadang Pada Security Di Perumahan J-City Medan Johor.

Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 1(1), 57–63. https://doi.org/10.36656/jpkm.v1i1.103

Mailoa,  A.  B.,  &  Adhipireno,  P.  (2018).  Hubungan  Antara  Indeks  Trombosit  (Jumlah

Trombosit, MPV, PDW, P-LCR) Dengan CKMB DanTroponinPada Pasien Sindrom

Koroner Akut. Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 5(2), 85–88. https://doi.org/10.36408/mhjcm.v5i2.357

Mayuri, N. S. (2018). Strategi Tidur Sehat Sebagai Upaya Pencegahan Terhadap Hipertensi

Dini. Jurnal Inkofar, 1(2), 74–80. https://doi.org/10.46846/jurnalinkofar.v1i2.43

Nurhalimah, N. (2020). The Effect Of Classical Music Therapy On The Anxiety Of Cervical Cancer Patients With Brachytherapy In The Radiation Oncology Service Unit Of Cipto Mangunkusumo Jakarta Hospital. Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, 3(2), 10. https://doi.org/10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i2.4721

Poluakan, R. J., Manampiring, A. E., & Fatimawali, . (2020). Hubungan antara aktivitas olahraga dengan ritme sirkadian dan stres. Jurnal Biomedik:JBM, 12(2), 102. https://doi.org/10.35790/jbm.12.2.2020.29441

Priyambodo,  S.,  Rahmat,  B.,  Lastri  Akhdani  Almaesy,  Chairan  Andi,  S.,  Diva  Aulya

Kemuning, Ida Ayu Eka Widiastut, & Gede Wirabuanayuda. (2022). Pengaruh Forest Bathing Terhadap Kadar Mean Platelet Volume Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner. Unram Medical Journal, 11(3), 1117–1124. https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.601

Wahyuningtyas,  D.  (2021).  Review  Literature:  Mengkaji  Pemberian  Pijat  Bayi  Dengan

Murottal Al-Qur’an Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 16(1), 101–105. https://doi.org/10.36911/pannmed.v16i1.1023

Semoga dapat terus menginspirasi 😁

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!


Media Informasi dan Relasi

Linktree: https://linktr.ee/ukmprunsoed

Email: unsoed.ukmpr@gmail.com


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage FB : Ukmpr.Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok : @ukmpr.unsoed

📱Podcast Spotify: UKMPR UNSOED


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #KabinetAnggaraksa #Unsoed #Purwokerto


Komentar