KAJIAN UKMPR: Psikologi Tidur : Chronotype


[KAJIAN UKMPR] 

Salam Riset!!! Sukses!!! 

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul: 


Psikologi Tidur : Chronotype 

Afif Mu’tadil 

Teknologi Pangan (2021)


Yuk disimak! 

Semoga bermanfaat

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar fisiologis manusia dalam hierarki kebutuhan. Apabila kualitas tidur tidak terpenuhi, akan terjadi penurunan kendali atas diri dan konsentrasi sehingga berkurangnya produktivitas (Ambarwati, 2017). Produktivitas dapat diketahui melalui sleep chronotype, pola alami tidur yang tercipta karena kebiasaan perilaku pada waktu tertentu. Hal ini membentuk ritme sirkadian, siklus tidur-bangun yang cenderung diulangi-ulang setiap 24 jam.  Kecenderungan orang dalam beraktivitas berbeda-beda, misalnya sebagian orang dapat bekerja dengan baik pada waktu pagi hari dan mengalami penurunan pada malam hari, sebagian orang yang lain lebih bisa memanfaatkan waktu malamnya dengan baik dibandingkan waktu lain dalam satu hari.

Setiap orang memiliki chronotype yang berbeda-beda, dengan mengetahui tendensi diri sendiri akan mempermudah mengatur jadwal tidur dan aktivitas harian. Secara singkat, chronotype yang tepat akan meningkatkan kewaspadaan dan kebugaran tubuh. Selain itu, mengenali chronotype juga dapat memastikan waktu internal tubuh bekerja secara efisien. Chronotype digolongkan menjadi empat jenis yang direpresentasikan menggunakan mamalia yaitu lumba-lumba, singa, serigala, dan beruang (Breus, 2016).

  1. Lumba-lumba

Lumba-lumba yang hanya membiarkan setengah dari otaknya tetap bekerja saat tidur. Waktu produktif yang bervariasi sepanjang hari dengan minimnya jam tidur, bahkan didiagnosis insomnia merupakan ciri dari chronotype ini.

  1. Beruang

Beruang yang bergerak mengikuti arus, memiliki waktu tidur yang cukup baik, dan berburu kapan saja. Chronotype ini menggambarkan orang yang memulai produktivitas dari pagi hingga mengerjakan pekerjaan yang lebih berat pada siang hari, kemudian menghabiskan waktu malam hanya untuk tidur dan beristirahat. Mayoritas orang mengikuti chronotype ini.

  1. Singa

Singa sejati yang bangun dengan penuh energi untuk memburu mangsanya. Waktu awal pagi hingga sore hari menjadi waktu paling produktif untuk chronotype ini, serta menggunakan waktu awal malamnya untuk segera 

tidur.

  1. Serigala

Serigala adalah pemburu malam. Chronotype ini memiliki produktivitas tertinggi pada waktu tengah hari dan malam hari, biasanya menghabiskan waktu malam untuk bekerja dengan semangat.


Chronotype tidak berarti mempengaruhi total waktu tidur seseorang. Sleep chronotype seseorang sulit diubah dengan sengaja karena berkaitan dengan sifat genetik. Namun, dapat dilakukan sedikit penyesuaian dengan membentuk kebiasan baru yang berulang secara terus menerus, terutama penyesuaian waktu makan, olahraga, mengonsumsi kafein, mengatur paparan cahaya alami dan buatan. Hal ini akan meningkatkan kesehatan, energi dan produktivitas karena setiap chronotype memiliki tujuan dan kontribusi dalam lini kehidupan.




Daftar Pustaka :

Ambarwati, R. 2017. Tidur, irama sirkadian dan metabolisme tubuh. Jurnal keperawatan, 10(1): 42-46.


Breus, M. 2016. The Power of When: Learn the best time to do everything. Random House.

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!


Media Informasi dan Relasi

Linktree: https://linktr.ee/ukmprunsoed

Email: unsoed.ukmpr@gmail.com


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage FB : Ukmpr.Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok : @ukmpr.unsoed

📱Podcast Spotify: UKMPR UNSOED


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #KabinetAnggaraksa #Unsoed #Purwokerto



Komentar