KAJIAN UKMPR: Penerapan Green Pharmacy dalam Rangka Optimalisasi Potensi Pengembangan Fitofarmaka di Indonesia

 


[KAJIAN UKMPR] 

Salam Riset!!! Sukses!!! 

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian menarik dari sahabat kita yang berjudul: 


Penerapan Green Pharmacy dalam Rangka Optimalisasi Potensi Pengembangan Fitofarmaka Di Indonesia

Alfi Nuraeni

Farmasi (2022) 


Yuk disimak! 

Semoga bermanfaat

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman alam melimpah. Bahkan, keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia. Banyak potensi yang dapat digali dan dimanfaatkan dari sumber daya alam yang ada di Indonesia. Salah satu upaya potensial yang dapat dilakukan untuk memanfaatakan sumber daya alam tersebut, yaitu melalui penerapan konsep green pharmacy yang akan mendorong upaya pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. Konsep green pharmacy pertama kali dikemukakan pada forum diskusi T20 yang mengusung tema The Indonesian Healthcare Future Forward. Forum diskusi T20 merupakan wadah bagi global think-tank serta para ahli untuk menyajikan analisis komprehensif terkait bahasan yang didiskusikan pula di forum Presidensi G20 (Wulan Octaviani 2022).

Dalam prosesnya, penerapan konsep green pharmacy dalam rangka mengoptimalisasi potensi pengembangan fitofarmaka di Indonesia tentunya tidak semudah yang dibayangkan, Adapun untuk mengoptimalisasi konsep tersebut, diperlukan upaya kerja sama dari berbagai pihak guna menghadapi hambatan dan tantangan yang mungkin muncul saat penerapan konsep green pharmacy di Indonesia. Adapun peran dari pemerintah dalam hal ini adalahn mendorong semua sektor industri yang ada untuk menerapkan industri hijau, termasuk industri farmasi. Konsep green pharmacy pertama kali dikemukakan pada forum diskusi T20 yang mengusung tema The Indonesian Healthcare Future Forward. Forum diskusi T20 merupakan wadah bagi global think-tank serta para ahli untuk menyajikan analisis komprehensif terkait bahasan yang didiskusikan pula di forum Presidensi G20 (Wulan Octaviani 2022).

Perkembangan industri farmasi melalui penerapan konsep green pharmacy memiliki potensi besar untuk mengoptimalisasi pengembangan fitofarmaka di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh sumber daya alam yang melimpah khususnya tumbuhan obat tradisional yang ada di Indonesia. Selain itu, perubahan pola hidup manusia untuk mulai mengonsumsi obat-obatan dari bahan alami dan mengurangi konsumsi obat- obatan kimiawi juga sesuai dengan konsep kembali ke alam (back to nature). Penyebab lain adalah mahalnya obat-obatan kimiawi modern sehingga pilihan alternatih obat herbal dengan bahan alami menjadi pilihan (Herdiani, 2012). Meskipun berbahan baku herbal yang berasal dari alam, konsep green pharmacy tetap mengedepankan penggunaan teknologi dalam produksi dan pengembangannya. Seperti yang diketahui, limbah industri farmasi sebagian besar berbahan kimia sehingga limbah tersebut berpotensi untuk mencemari lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan bahan alami sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan dapat menjadi solusi bagi sektor industri farmasi dalam menghadapi masalah yang ada.

Pemanfaatan bahan baku alami dari Indonesia, tentunya dapat menjadi solusi dan berimplikasi positif bagi Indonesia agar dapat terhindar dari beberapa hambatan terutama hambatan dalam rantai pasokan obat-obatan. Selain mengatasi masalah pasokan, pengembangan obat baru dengan menggunakan bahan alam akan membantu meminimalisir perubahan iklim dan menciptakan dunia hijau. Director of Research and Business Development Dexa Group, Raymond Tjandrawinata, mengatakan bahwa green pharmacy adalah alternatif yang sangat baik untuk sebuah negara   karena green pharmacy berasal dari bumi dan harus kembali ke bumi. Konsep green pharmacy tidak hanya meningkatkan kesehatan dan gaya hidup masyarakat, tetapi juga meningkatkan keramahan lingkungan. Misalnya, mengurangi emisi dan meningkatkan bahan organik, menyesuaikan pH tanah, dan meningkatkan retensi air (Hafit Yudi Suprobo 2022).

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Menteri Kesehatan untuk mendukung serta memfasilitasi perkembangan kemandirian industri farmasi dan alat kesehatan, dalam upaya mendukung fitofarmaka sebagai bagian dari gerakan bangga buatan indonesia. Beliau menuturkan bahwa Indonesia harus menjadi panutan dalam pengembangan fitofarmaka yang kita dorong sebagai gerakan green pharmacy. Ini merupakan masa depan yang menjanjikan bagi kemandirian serta ketahanan kesehatan bagi negara-negara yang memiliki kapabilitas produksi produk kesehatan yang terbatas dan angka impor yang tinggi. Green pharmacy juga dinilai memiliki pasar yang menjanjikan di masa depan, mulai dari negara-negara berkembang hingga negara maju.

Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan Green Pharmacy guna menjaga kualitas, khasiat, dan obat-obatan yang ramah lingkungan sehingga dapat menciptakan akses atau solusi untuk isu penanggulangan bahan kimia yang ada di seluruh dunia. Penerapan konsep green pharmacy ini diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim serta melindungi negara dari permasalahan yang ada, seperti masalah pasokan bahan baku untuk perusahaan farmasi. Pemerintah dan berbagai pihak di Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi untuk mengoptimalisasi penerapan konsep green pharmacy guna merealisasikan optimalisasi pengembangan potensi fitofarmaka di Indonesia.

Daftar Pustaka:


Nugroho, W. Ardiyanto (2017). Konservasi Keanekaragaman Hayati Melalui Tanaman Obat Dalam Hutan Di Indonesia Dengan Teknologi Farmasi: Potensi dan Tantangan . Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/71/69


Lestari, R. (2022, Maret 09). Industri Usung Konsep Farmasi Hijau di T20 Indonesia. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20220309/257/1508612/industri-usung-konsep- farmasi-hijau-di-t20-indonesia


Octaviani, W. (2022, Maret 15). Farmasi Hijau, Solusi untuk Bangun Kemandirian Industri Kesehatan Lokal. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://sampaijauh.com/farmasi-hijau-12539


Suriyatna, I. (2022, Maret 10). Minimalisasi Dampak Lingkungan, Industri Farmasi Usung Konsep Green Pharmacy di T20. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://www.suara.com/bisnis/2022/03/10/093954/minimalisasi-dampak-lingkungan- industri-farmasi-usung-konsep-green-pharmacy-di-t20


Hafit Yudi Suprobo 2022, Global Bicara Green Pharmacy, Indonesia Punya Fitofarmaka, IDN Times, IDN Times. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://www.idntimes.com/business/economy/hafit-yudi-suprobo-1/global-bicara- green-pharmacy-indonesia-punya-fitofarmaka?


Machmudi, A 2022, Fitofarmaka Memiliki Pasar Menjanjikan. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://mediaindonesia.com/humaniora/520585/fitofarmaka-memiliki- pasar-menjanjikan.


Semoga dapat terus menginspirasi 

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!

Media Informasi dan Relasi

Linktree: https://linktr.ee/ukmprunsoed

Email: unsoed.ukmpr@gmail.com

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage FB : Ukmpr.Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok : @ukmpr.unsoed

📱Podcast Spotify: UKMPR UNSOED


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #KabinetAnggaraksa #Unsoed #Purwokerto


Komentar