KAJIAN UKMPR: Pengaruh Gagal Move On Terhadap Penyakit Depresi

 

[ KAJIAN UKMPR ]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:


Pengaruh Gagal Move On Terhadap Penyakit Depresi

Rizky Agung Setia Putra 

Administrasi Publik (2022)


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat 

Makhluk sosial yang hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain merupakan pengertian dari manusia. Sebagai makhluk sosial yang hidup tidak luput dari adanya komunikasi dan interaksi. Dari interaksi dan komunikasi itu menghasilkan hubungan seperti pertemanan sampai hubungan yang lebih mendalam seperti pencintaan. Proses-proses tersebut dapat diawali dengan adanya perkenalan antara satu sama lain, kemudian dilanjutkan dengan meningkatnya interaksi dan munculnya ketertarikan satu sama lain. Terbentuknya ketertarikan satu sama lain maka kedua belah pihak akan membangun satu komitmen bersama dan mulai memiliki hubungan yang lebih mendalam lagi dari sebelumnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pasti ada saja hal-hal yang dapat membuat suatu hubungan atau komitmen tersebut mengalami keguncangan ataupun berakhir. Contohnya adalah ketidak sesuaian sikap atau diri satu sama lainnya, perselingkuhan, kekerasan dalam hubungan ataupun masalah ekonomi dan masalah lainnya. 

Ketika suatu hubungan berakhir, maka seseorang yang menjalin hubungan itu sebelumnya dituntut untuk menerima kenyataan, fakta dan berdamai dengan masa lalu agar tidak ada lagi beban pikiran ataupun kesedihan yang dirasakan. Namun bagi beberapa orang terkadang sangat sulit untuk melepaskan serta mengikhlaskan hubungan yang telah berakhir dengan orang yang pernah dicintainya. Hal ini dapat dijelaskan melalui sudut pandang psikologi menurut teori kelekatan, ketertarikan yang dirasakan oleh seseorang perihal pasang sangat menyukai kelekat yang dirasakan oleh seorang bayi dengan ibunya (vitelli, 2017). Dapat dicontohkan seperti pada seseorang yang mencari pasangan untuk mendapatkan kenyamanan serta rasa aman, dan setelah mendapatkannya kemudian menjalin suatu ikatan hubungan yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun namun pada akhirnya ketika hubungan itu harus berakhir individu akan mengalami kehilangan rasa aman dan nyaman yang kemudian menjadi rentan dan tertekan secara emosional. 

Kegagalan dalam menerima kenyataan atau mengikhlaskan suatu hubungan percintaan yang telah berakhir dalam masyarakat biasanya disebut dengan gagal move on. Yang menjadi permasalahan di sini sebagian besar orang banyak yang mengalami kesulitan move on setelah mengalami putus cinta. Bahkan faktanya orang tersebut sampai harus berlarut-larut dalam kesedihan akibat dari gagal move on dan kemudian bisa menjadi pemicu terjadinya gangguan depresi pada individu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Heather love menunjukkan bahwa seseorang yang mengakhiri hubungan terutama mereka yang menginvestasikan waktu dan komitmen emosional dapat sangat rentan terhadap asal emosional terutama depresi. Depresi itu sendiri merupakan suatu kondisi emosional yang ditandai dengan kesedihan, perasaan tidak bersalah, menarik diri dari lingkungan, tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, serta minat yang biasanya dilakukan (Davidson, 2006). Depresi dapat dijelaskan sebagai suatu pengalaman yang menyakitkan, suatu perasaan tidak ada harapan lagi yang ditandai dengan efek disforik atau kehilangan kegembiraan disertai dengan gejala-gejala lain yang sudah disebutkan. Depresi ekspresi yang ditimbulkan dapat menyebabkan beberapa masalah yang cukup serius contohnya seperti penurunan minat atau aktivitas, penurunan berat badan, sulit tidur, perasaan tidak berharga, penurunan untuk berpikir atau konsentrasi, dan bahkan yang lebih parah yaitu pikiran berulang tentang kematian. Dari masalah-masalah yang cukup serius di atas tersebut merupakan salah satu dampak dengan adanya depresi yang disebabkan oleh gagal move on terhadap seseorang. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya berbagai cara yang dapat dilakukan oleh penderita seperti salah satunya olahraga, menjaga pola makan dan konsultasi ke partisi kesehatan mental. Kita harus adanya dukungan dari lingkungan sekitar apabila telah lihat tanda-tanda depresi pada seseorang untuk menindaklanjutinya. 

Dari pemaparan pemaparan yang sudah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menjalin suatu hubungan tentunya kita akan mendapatkan sesuatu yang dimulai dengan rasa kebahagiaan sampai dengan adanya rasa kesedihan, apalagi hal yang tidak dapat kita pungkiri seperti berakhirnya sebuah hubungan yang bisa membuat seseorang merasa sakit dan berat untuk dihadapi sampai merasa sulit untuk move on. Perasaan berat atau sulit untuk move on dapat memberikan efek terhadap kesehatan mental yaitu dengan timbulnya penyakit depresi yang membuat seluruh kinerja kita dan emosional kita terganggu. Akan tetapi seiring berjalannya waktu perasaan yang sebelumnya kita buat akan perlahan hilang dengan melakukan hal-hal yang lebih positif sehingga penyakit depresi yang kita derita dari gagalnya move on dapat teratasi dan membuat kita bisa kembali normal seperti semula. Setelah kita kembali normal semula diharapkan untuk bisa lebih baik lagi memilih atau memilah pasangan yang mungkin akan kita jadikan sebagai tempat untuk merasakan rasa aman dan rasa kenyamanan agar potensi depresi tidak terjadi. 

Daftar Pustaka


Davision, G. (2006). Psikologi Abnormal . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Lubis , N. (2009). Depresi dan Tinjauan Psikologis . Jakarta : Prenada Media Group.

Pittara, D. (2022, April 18). Retrieved from alodokter.com : www.alodokter.com/depresi

Semoga dapat terus menginspirasi 😁

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok: unsoed.ukmpr

📱Telechanel: @ukmpr.unsoed

📱Telebot: @ukmprunsoed_bot


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #kabinetanggaraksa #unsoed #purwokerto


Komentar