KAJIAN UKMPR: Peran Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat


[ KAJIAN UKMPR ] Salam Riset!!! Sukses!!! Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:

Peran Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat

Khansa Naila Tsany Cipta Putri

Kesehatan Masyarakat (2022)

Yuk disimak! 

Semoga bermanfaat

        Mahasiswa merupakan pelajar tingkat teratas di dunia pendidikan. Banyak yang dapat dilakukan oleh mahasiswa diluar kegiatan kuliahnya. Mahasiswa dapat dengan bebas memilih apa yang hendak mereka lakukan dan pelajari, hal itu dikarenakan mahasiswa pada umumnya tidak terikat pada pekerjaan dan dunia politik. Salah satu kegiatan yang dapat mahasiswa ikuti adalah Program Pengabdian Masyarakat. 

       Alasan spesifik mengapa mahasiswa disarankan untuk mengikuti program ini, karena sejatinya mahasiswa adalah agent of change atau agen perubahan, selain itu masyarakat luas maupun desa, juga membutuhkan tindakan pembaharuan berupa pemberdayaan maupun kegiatan sosial. Perubahan yang diberikan pada desa akan sangat berdampak pada kemajuan nasional. Menurut Ilmaa Surya Istichomaharani dan Sandra Sausan Habibah (2016) menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mewujudkan perubahan dalam kehidupan masyarakat sekaligus menjadi motivator untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan bermartabat. Dikarenakan Desa merupakan unit terkecil dari suatu negara, apabila pada suatu negara desanya makmur dan senantiasa berkembang mengikuti zaman, maka negara tersebut akan maju. Dari pandangan tersebut, dengan mengikuti program pengabdian masyarakat, mahasiswa memiliki peran yang cukup besar dalam pembangunan nasional. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan data dari DataIndonesia.id, angka dari desa maju di Indonesia meningkat dalam kurun waktu 2019-2022. Pada tahun 2019 didapatkan sebanyak 8647 desa maju di Indonesia dan terus meningkat hingga mencapai angka 20.249 pada tahun 2022

        Untuk hasil dan kontribusi yang maksimal dalam program pengabdian masyarakat, mahasiswa membutuhkan bantuan, dukungan, serta fasilitas dari kampus maupun organisasi yang diikuti. Dalam hal ini, peran pemerintah juga diperlukan agar tujuan dari program pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Saat menjalankan program tentunya mahasiswa perlu mendapatkan izin dari pemerintah atau petinggi dari desa yang dituju. Kegiatan pengabdian masyarakat tidak hanya memberdayakan dan memajukan desa tetapi juga terlibat dalam kepedulian sosial. Contoh kegiatan kepedulian sosial yaitu donasi bencana alam, terjun langsung dalam membantu korban bencana alam, mengadakan galang dana untuk masyarakat yang membutuhkan.

        Faktor Penghambat dari program ini, bisa dari masyarakat maupun mahasiswa. Salah satu contoh hambatan dari masyarakat yaitu ketika melaksanakan pengabdian di suatu desa atau kelompok masyarakat yang memiliki budaya tersendiri (tidak baik menurut riset terkini), pastinya akan susah untuk merubah budaya tersebut. Sedangkan faktor penghambat dari mahasiswa bisa berupa tidak tepatnya cara mereka dalam melakukan pendekatan masyarakat. Selain itu upaya kepedulian sosial yang tidak tepat sasaran juga dapat merugikan pihak penyelenggara program dan donatur.

Faktor-faktor hambatan tersebut bisa mengganggu keberlangsungan pengabdian masyarakat, akibatnya peran mahasiswa dalam pengabdian tidak terlalu berdampak baik pada masyarakat. Sehingga desa yang dibina tidak dapat berkembang dan memberikan kemajuan pada pembangunan nasional. Maka dari itu perlu solusi untuk menangani hambatan-hambatan tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan sesuai kebutuhan dan kemauan desa. Pendekatan bisa diawali dengan melakukan pendekatan kepada pimpinan desa untuk mendapatkan hati para warganya, memberikan edukasi, memgamati dan mempelajari kebiasaan warga, dan sebisa mungkin melakukan pendekatan secara konsisten. Untuk pemecahan masalah terkait hambatan pada kegiatan kepedulian sosial dapat dilakukannya survei mendalam dan akurat terlebih dahulu sebelum menentukan target, agar meminimalisir terjadinya salah sasaran dalam memberi donasi.


        Wah ternyata kajian ilmiah kali ini udah lumayan panjang yaa. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR dan semangat menjalani hari-hari dengan dengan semangat positif and have a nice day

Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016). Mewujudkan peran mahasiswa sebagai agent of change, social control, dan iron stock. In Prosiding Seminar Nasioanal dan Call For Paper ke (Vol. 2, pp. 1-6).

Deswimar, D. (2014). Peran Program Pemberdayaan Masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan. Jurnal El-Riyasah, 5(1), 41-52.

Suci-Dharmayanti, A. W., Handayani, B. L., Kurniawati, D., Purbasari, D., Pradana, G. H., & Hanantara, A. (2019). Pemetaan potensi desa sebagai model untuk membangun desa sehat dan mandiri (studi kasus: Desa Bandilan, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso). E-Prosiding SNasTekS, 1(1), 67-76.

Semoga dapat terus menginspirasi 

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

 BERSAMA KITA BISA!

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa Fanspage 

fb : Ukmpr Unsoed 

Instagram : @ukmpr.unsoed 

Line : @pvg0902f 

Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id 

Youtube : UKMPR UNSOED 

Tik Tok: unsoed.ukmpr 

Telechanel: @ukmpr.unsoed 

Telebot: @ukmprunsoed_bot 

Salam Riset!!! Sukses!!! 

#UKMPR #kabinetanggaraksa #unsoed #purwokerto

Komentar