KAJIAN UKMPR: Penyakit Diabetes Melitus dan Upaya Pencegahannya

 


[ KAJIAN UKMPR ]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:


Penyakit Diabetes Melitus dan Upaya Pencegahannya

Lamia Bawazir

Farmasi (2022)


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat


Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah yang melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Diabetes melitus disebut sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2014). Diabetes melitus dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi. International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa jumlah kasus penyakit diabetes mellitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan diabetes melitus sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2013 angka kejadian diabetes di dunia adalah sebanyak 382 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia. Kasus penyakit diabetes melitus tipe 2 sebanyak 85-90% (Bustan, 2015).


Adapun gejala dari penyakit diabetes melitus yang pertama yaitu poliuri (sering buang air kecil). Penderita penyakit ini akan buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama pada malam hari, hal ini disebabkan kadar gula darah yang melebihi ambang ginjal (>180mg/dl), sehingga gula akan dikeluarkan melalui urine. Untuk menurunkan konsentrasi urine yang dikeluarkan, tubuh akan menyerap air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga urine dalam jumlah besar dapat dikeluarkan dan sering buang air kecil. Dalam keadaan normal, keluaran urine harian sekitar 1,5 liter, tetapi pada pasien diabetes melitus yang tidak terkontrol, keluaran urine lima kali lipat dari jumlah ini. Sering merasa haus dan ingin minum air putih sebanyak mungkin (poliploidi). Gejala yang kedua adalah olifagi atau cepat merasa lapar. Insulin menjadi bermasalah pada penderita diabetes melitus sehingga pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh menjadi kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang pula. Hal ini merupakan penyebab mengapa penderita merasa kurang bertenaga. Gejala diabetes yang ketiga adalah berat badan yang menurun. Saat tubuh tidak mampu mendapatkan energi yang cukup dari gula karena kekurangan insulin, tubuh akan segera mengolah lemak dan protein yang ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam sistem pembuangan urine, penderita diabetes melitus yang tidak terkendali bisa kehilangan sebanyak 500 gr glukosa dalam urine per 24 jam (setara dengan 2000 kalori perhari hilang dari tubuh). Gejala diabetes melitus yang terakhir adalah kaki kesemutan, gatal-gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, pada wanita kadang disertai gatal di daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada pria ujung penis terasa sakit. (Simatupang, 2017).

Untuk mencegah penyakit diabetes melitus, terdapat cara perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan. Pencegahan yang pertama yaitu menjaga berat badan ideal. Menjaga berat badan dapat mencegah diabetes karena salah satu faktor penyebab utama diabetes adalah kelebihan berat badan atau diabetes. Cara pencegahan yang kedua adalah makan makanan bergizi seimbang. Menerapkan pola makan sehat dapat mengendalikan berat badan tetap ideal sehingga risiko diabetes akan menurun. Cara pencegahan yang ketiga adalah memperhatikan asupan karbohidrat dan gula. Glukosa yang memengaruhi kadar gula darah merupakan hasil pemecahan dari karbohidrat. Sebagai cara mencegah diabetes, kita dapat memilih sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah. Cara pencegahan yang terakhir adalah dengan rutin berolahraga. Olahraga yang rutin dapat dijadikan sebagai cara ampuh untuk mencegah diabetes karena olahraga dapat menurunkan kadar gula darah di tubuh kita.


Daftar Pustaka:

Wahyu, Dita. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan dalam Pengelolaan Diet pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang

Lestari, dkk. 2018. Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Puji, Aprinda. 2022. 11 Cara Mencegah Diabetes yang Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini. Diakses pada 26 November 2022 melalui https://hellosehat.com/diabetes/tipe-2/cara-mencegah-diabetes/


Semoga dapat terus menginspirasi 😁

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok: unsoed.ukmpr

📱Telechanel: @ukmpr.unsoed

📱Telebot: @ukmprunsoed_bot


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #kabinetanggaraksa #unsoed #purwokerto


Komentar