KAJIAN UKMPR: Virofag: Bisakah Jadi Sahabat Petani?

 


[KAJIAN UKMPR]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian menarik dengan judul:


Virofag: Bisakah Jadi Sahabat Petani?

Ghani Husni Fata

Agroteknologi (2021)


Yuk disimak!

Semoga bermanfaat

Virus merupakan suatu mikroorganisme berukuran mikroskopik yang memiliki banyak sifat parasif dengan mengganggu sel-sel pada tubuh inangnya sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit dan gejala yang berbeda serta tiap organisme berbeda tipe virus yang menginfeksi (Ridwansyah et al., 2021). Virus tidak hanya menyerang pada tubuh manusia saja, namun pada tanaman juga terdampak serangannya. Virus yang menyerang tanaman adalah Begomovirus (Santoso et al., 2013; Ulinnuha et al., 2019), virus kuning pada cabai (PepYLCV), Cucumber Mosaic Virus (CMV) pada timun (Sukada et al., 2014; Mochizuki & Ohki, 2012), Tobacco Mosaic Virus (TMV) pada tembakau, Tobacco Necrosis Virus (TNV) pada tembakau, Tomato Mottle Virus (ToMoV) pada tomat (Putri et al., 2018) dan masih banyak lagi.

Bervariasinya virus dalam pertanian, masyarakat khususnya para petani di Indonesia masih sulit dalam mengatasi serangan dan dampaknya terhadap produksi setiap komoditas. Pada umumnya, virus dapat menyerang tanaman melalui perantara atau yang biasa disebut dengan vektor. Salah satu yang masih bisa mengurangi dampak serangan virus pada tanaman adalah jamur mikoriza. Mikoriza memiliki kemampuan dalam mengakumulasi asam salisilat pada tanaman cabai yang akan mengekspresikan gen pertahanan pada tanaman berupa pathogenesis related protein (PR-Protein) antara lain peroksidase (Putri et al., 2018). Peroksidase yang dikeluarkan ditemukan mampu melignifikasi dinding sel tanaman (Marlina et al., 2010). Selain itu, penurunan keparahan penyakit mencapai sekitar 70% dan penurunan insiden penyakit hingga 80% pada perlakuan pemberian naungan 50% dibandingkan dengan kontrol (Putri et al., 2018).

Infeksi yang disebabkan oleh virus memiliki beberapa gejala juga sama seperti infeksi bakteri maupun fungi pada umumnya. Beberapa gejala infeksi oleh virus pada tanaman, yaitu tanaman menjadi kerdil, permbentukan organ vegetative dan generative yang tidak normal, breaking warna petal pada bunga dan timbulnya klorosis pada jaringan seperti daun (Rahardjo et al., 2008).

Perkembangan teknologi dan perkembangan mikroorganisme terdapat virus yang menjadi vektor maupun ‘obat’ bagi inang yang diinfeksinya. Studi menunjukkan bahwa metagenomik yang dilakukan pada sampel dari Organic Lake, sebuah danau meromictic hypersaline di Antartika, virofag dapat merangsang pertumbuhan alga fototropik dengan mengurangi kematian yang disebabkan oleh Giant Virus (GV) (Mougari et al., 2019; Sheng et al., 2022). Selain itu, studi matematis dilakukan untuk melihat interaksi antara virofag dengan GV dan inang seluler. Penelitian tersebut membuktikan bahwa virofag tidak hanya melindungi sel inangnya, namun secara langsung menginduksi proses replikasi GV sehingga terganggu, tetapi juga tidak secara langsung dengan memilih klon virus dengan rasio reproduksi yang lebih lemah (Wodarz, 2013).


Gambar 1. Daur hidup parasitik pada virofag

Sumber: Mougari et al. (2019)

Vaksinasi dapat dilakukan pada tanaman yang terjangkit virus penyebab penyakit tanaman. Vaksinasi tidak hanya dilakukan pada manusia saja, namun juga dapat dilakukan pada tanaman. Di luar negeri telah dilakukan vaksinasi menggunakan perlakuan vaksin CARNA 5 telah berhasil memproteksi tanaman cabai dan melon dari virus mosaik (CMV). Di Indonesia isolat lemah CMV telah diuji pada tanaman tomat dan cabai dan berhasil dilakukan (Rahardjo et al., 2008). Melalui vaksinasi tersebut, virofag berpotensi untuk digunakan sebagai mekanisme perlindungan pada tanaman inang dari serangan virulensi virus penyebab penyakit pada tanaman. Berdasarkan mekanismenya sebagai parasit, kemungkinan virofag dapat dijadikan sebagai vaksin untuk mengendalikan penyakit akibat infeksi virus.


Daftar Pustaka:

Marlina, Susanna, & C.M.F. Kausa. 2010. Kemampuan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dalam Menekan Perkembangan Colletotrichum capsici Penyebab Antraknosa pada Cabai Merah (Capsicum annum L.). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 12, 37−42.

Mochizuki, T., & Ohki, S. T. 2012. Cucumber mosaic virus: viral genes as virulence determinants. Molecular plant pathology, 13(3), 217-225.

Mougari, S., Sahmi-Bounsiar, D., Levasseur, A., Colson, P., & La Scola, B. 2019. Virophages of giant viruses: an update at eleven. Viruses, 11(8), 733.

Rahardjo, I. B., Diningsih, E., & Sulyo, Y. 2008. Vaksin CARNA 5 untuk Memproteksi Tanaman Krisan Varietas Reagent Orange dari Infeksi Virus Mosaik Mentimun. J. Hort., 18(1), 193-199.

Ridwansyah, S. F., & Achyani, Y. E. 2021. Mengidentifikasi Jenis Virus Menggunakan Sistem Pakar Berbasis Metode Forward Chaining. Paradigma, 23(1).

Santoso, T. J., S. H. Hidayat, M. Herman, Sudarsono. 2013. Aplikasi teknik polymerase chain reaction (PCR) menggunakan primer degenerate dan spesifik gen AV1 untuk mendeteksi begomovirus pada tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). J. Hort. Indonesia. 4(3), 140-149.

Sheng, Y., Wu, Z., Xu, S., & Wang, Y. 2022. Isolation and Identification of a Large Green Alga Virus (Chlorella Virus XW01) of Mimiviridae and Its Virophage (Chlorella Virus Virophage SW01) by Using Unicellular Green Algal Cultures. Journal of Virology, 96(7), e02114-21.

Sukada, I. W., Sudana, I. M., Nyana, I. D. N., Suastika, G. E. D. E., & Siadi, K. E. T. U. T. 2014. Pengaruh infeksi beberapa jenis virus terhadap penurunan hasil pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). EJ Agroekotekno Trop, 3, 158-165.

Ulinnuha, Z., Ahmad Chozin, M., & Santosa, E. 2019. Stabilitas hasil dan gangguan penyakit pada enam genotipe tomat di bawah naungan. Jurnal Hortikultura Indonesia, 10(1), 10-19.

Wodarz, D. 2013. Evolutionary dynamics of giant viruses and their virophages. Ecol. Evol., 3, 2103-2115.

Semoga dapat terus menginspirasi 😁

======================= 

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!


Media Informasi dan Relasi

Linktree: https://linktr.ee/ukmprunsoed

Email: unsoed.ukmpr@gmail.com


Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa✨🤗

📱Fanspage FB : Ukmpr.Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Youtube : UKMPR UNSOED

📱Tik Tok : @ukmpr.unsoed

📱Podcast Spotify: UKMPR UNSOED


Salam Riset!!! Sukses!!!

#UKMPR #KabinetAnggaraksa #Unsoed #Purwokerto

Komentar