KAJIAN UKMPR: Cantiknya Karya Seni Mikroskopik dari Diatom, si Alga Uniseluler

 


[KAJIAN UKMPR]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian. Kali ini ada kajian menarik dengan judul:

Cantiknya Karya Seni Mikroskopik dari Diatom, si Alga Uniseluler

Putri Setianingrum

Biologi 2021

Yuk disimak!

Semoga bermanfaat

Sebuah karya seni bisa bersumber dari mana saja, tak terkecuali dari sesuatu yang berukuran mikroskopik sekalipun. Benda mikroskopis berupa diatom atau microalgae dapat disusun dan ditempatkan bersama untuk menciptakan pola geometris, lanskap, dan komposisi yang indah serta bernilai seni. Menurut Seckbach & Gordon (2019), keindahan diatom yang mikroskopis telah dicatat sejak mikroskop pertama kali digunakan. Sejak itu terutama pada zaman Victoria, diatom menjadi mode yang populer di antara beberapa tuan-tuan (gentlemen) di negara-negara Eropa untuk mempelajari dan menggambar diatom dari seluruh dunia.

Diatom berasal dari bahasa Yunani “diatomos” yang artinya dipotong setengah. Sejauh ini diatom diketahui mempunyai struktur khas yakni dinding sel yang terbagi menjadi dua bagian dilapisi silika (SiO2). Diatom juga merupakan alga mikroskopis yang mempunyai cangkang silika disebut frustules (Kloster et al., 2020). Diatom memiliki peran sebesar 25% dalam proses fotosintesis di bumi, dengan syarat tersedianya cahaya dan nutrisi yang cukup (Nugroho, 2019). Diatom sendiri merupakan alga uniseluler dari Phylum Bacillariophyta dan mikroalga kosmopolit yang melimpah di perairan laut maupun perairan tawar (Rahayu et al., 2022). 

Hal yang membuat diatom memiliki nilai seni adalah warna, bentuk, arsitektur, dan anatomi dinding selnya yang dapat disimpan dalam rentang waktu yang lama di dalam sedimen karena dinding sel yang tersusun oleh silika. Warna pigmen diatom berwarna kuning lebih banyak jumlahnya daripada pigmen berwarna hijau, sehingga disebut juga sebagai golden brown algae (Nugroho, 2019). Dengan bentuk dan strukturnya yang beragam seperti lingkaran atau polygonal dengan tiga sisi atau lebih, menambah nilai seni tersendiri dari diatom.  Jika dilihat di bawah mikroskop, kilau dan warna diatom akan berbeda-beda tergantung bagaimana cahaya yang menerpanya, seperti kaleidoskop (Seckbach & Gordon, 2019). 

Disamping keindahannya, diatom memiliki beragam manfaat diantaranya yaitu sebagai penghasil bahan organik dan oksigen bagi organisme akuatik, bioindikator kualitas perairan, dan indikator cadangan minyak bumi. Tak hanya itu, dalam dunia forensic kedokteran diatom membantu dalam mengetahui penyebab kematian dari korban yang meninggal karena tenggelam (Nugraha, 2019). Selain itu, diatom juga berperan dalam penting sebagai dasar rantai makanan. Jenis diatom Chaetoceros muelleri sering dikultur untuk dijadikan pakan dalam pembenihan ikan dan budidaya kerang-kerangan karena kandungan asam lemak, omega-3, dan protein yang tinggi didalamnya (Rahayu et al., 2022). Menurut Khumaidi et al. (2021), diatom juga didapati mempunyai manfaat sebagai bahan biofuel, biomolekul, pangan kesehatan, nanobiotechnology, dan bioremediator.

Keindahan diatom yang mikroskopik, menjadi salah satu saksi dari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dalam menciptakan alam dan segala isi di dalamnya. Tugas kita sebagai manusia yaitu mensyukuri dan menjaga kelestariannya agar bisa terus kita nikmati keindahannya. 

Wah ternyata kajian ilmiah ini udah lumayan Panjang yaa. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR dan semangat menjalani hari-hari dengan semangat positif and have a nice day 😊. 

Tetap jaga alam kita ya, jangan lupa bersyukur!


Daftar Pustaka:

Khumaidi, A., Umiyah, A., Muqsith, A., & Wafi, A., 2021. Potensi Antioksidan Ekstrak Metanol Diatom Amphora sp. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 9(1), pp 13-21. 

Kloster, M., Langenkämper, D., Zurowietz, M., Beszteri, B., & Nattkemper, T. W., 2020. Deep Learning-Based Diatom Taxonomy on Virtual Slides. Scientific reports, 10(1), pp. 14416.

Nugroho, S. H., 2019. Karakteristik Umum Diatom dan Aplikasinya pada Bidang Geosains. Oceana, 44(1), pp. 70-87.

Rahayu, S. M., Damar, A., & Krisanti, M., 2022. Perbedaan Konsentrasi Nitrat Dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Diatom Chaetoceros Muelleri. Acta Aquatica: Aquatic Science Journal, 9(2), pp. 95-100.

Seckbach, J., & Gordon, R. (Eds.). (2019). Diatoms: fundamentals and applications. John Wiley & Sons. 



=====================

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa

📱Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

📱Instagram : @ukmpr.unsoed

📱Line : @pvg0902f

📱Blog : ukm-penalaranriset.blogspot.co.id

📱Tik Tok: unsoed.ukmpr

📱Telechanel: @ukmpr.unsoed

📱Telebot : @ukmprunsoed_bot


Salam riset !!! Sukses !!! 

#UKMPR #kabinetanggaraksa #unsoed #purwokerto


Komentar