KAJIAN UKMPR: Sistem Memori Manusia : Kenapa lupa bisa terjadi?

 



[KAJIAN UKMPR]

Salam Riset!!! Sukses!!!

Hello guys, kali ini kajian UKMPR kembali hadir nih. Nah buat hari ini ada kajian

menarik dari sahabat kita yang berjudul:

Sistem Memori Manusia : Kenapa lupa bisa terjadi?

Mohamad Hayatulloh

Pendidikan Bahasa Inggris (2022)

Yuk disimak!

Semoga bermanfaat

Otak merupakan organ vital yang memiliki peran sangat penting dalam memonitor atau mengontrol tubuh. Otak manusia memiliki kemampuan untuk mengingat, berpikir, menalar, dan mengolah informasi guna menjalankan aktivitas motorik dalam kesehariannya. Dalam hal ini ingatan atau memori pada otak manusia memiliki peran yang penting dalam memproses informasi. Bruno (1987) mendefinisikan memori adalah kemampuan dalam mengkode, menyimpan, dan mengingat informasi dalam otak. Manusia dianugerahi kapasitas memori yang sangat besar, bahkan para ilmuan memperkiraan otak manusia memiliki kapasitas sekitar 1 petabyte yang setara dengan 1 juta gigabyte. Namun ada kalanya manusia tetap bisa lupa akan suatu hal, tidak semua kejadian yang dialami mampu diingat selamanya dengan baik. Lantas bagaimana kelupaan dalam memori manusia itu bisa terjadi?

Untuk mengingat sesuatu manusia harus berhasil melakukan tiga hal yaitu  memperoleh informasi, menyimpannya, dan mengeluarkan kembali (memanggil  kembali). Informasi akan diterima melalui panca indera, yaitu mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Menurut Donald Hebb (dalam Japardi, 2002: 3) , ingatan atau memori dibedakan menjadi ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Informasi yang masuk melalui panca indera akan segera menghilang bila tidak diperhatikan atau diberi tanda tertentu oleh panca indera, inilah yang disebut dengan istilah memori sensori (sensory memory).  Selanjutnya informasi yang masuk akan diteruskan ke sistem memori jangka pendek (short term memory). Bhinnety (2018: 74) menjelaskan bahwa dalam sistem memori jangka pendek, informasi akan disimpan selama kurang lebih 30 detik, dan hanya ada sekitar tujuh pecahan informasi yang akan disimpan dalam suatu saat untuk dipanggil atau diulang kembali dalam ingatan jangka panjang (long term memory). Hal ini menandai bahwa manusia memiliki keterbatasan dalam mengingat informasi yang begitu banyak. Solso (dalam Bhinnety, 2018: 74) menjelaskan bahwa informasi yang terdapat pada sistem memori jangka pendek akan ditransfer kembali ke ingatan jangka panjang (long term memory) untuk disimpan atau informasi tersebut hilang karena digantikan dengan pecahan informasi lain yang lebih baru. Proses ingatan dari jangka pendek ke ingatan jangka panjang ini terjadi pada hipokampus.

Hipokampus pada otak berperan sebagai tempat transit ingatan yang masuk. Hipokampus adalah bagian dari otak manusia yang menyerupai kuda laut dan memiliki tiga lapisan yang terbentuk dari sel-sel piramidal (Makarim, 2021). Hipokampus mengolah ingatan-ingatan dan menyimpan sementara ingaan jangka pendek yang kemudian dikirimkan menjadi ingatan jangka panjang. Pada bagian belakang hipokampus berfungsi dalam memproses ingatan spasial seperti mengingat rute perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain. Hipokampus yang rusak akibat cedera atau penyakit akan mempengaruhi ingatan seseorang. Salah satu penyakit yang mempengaruhi kerja hipokampus adalah penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit penurunan fungsi otak yang umumnya menyasar demensia (Sianturi, Aditya Gloria Monalisa, 2021:39). Oleh karena itu, hipokampus pada otak menjadi kunci penting dalam proses memori.

Lupa karena keterbatasan otak manusia dalam mengingat informasi menjadi hal yang wajar dialami. Hal tersebut karena otak manusia membutuhkan ruang baru dalam menyimpan informasi-informasi penting. Meski tampak wajar, seseorang bisa sering atau mudah lupa karena faktor-faktor tertentu. Fadila (2022) menyebutkan faktor tersebut antara lain seperti: kurang tidur, pola makan yang buruk, konsumsi alkohol berlebihan, kesehatan mental (stres, kecemasan, dan depresi), penuaan, dan gangguan kognitif. Kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja otak sehingga memacu otak bekerja lebih keras karena menerima sinyal alarm tubuh yang perlu istirahat. Kurang tidur menurunkan fokus dan konsentrasi yang akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan daya ingat seseorang, sehingga pola hidup yang sehat sangat diperlukan guna menjaga daya ingat agar tidak mudah lupa.


Wah ternyata kajian ilmiah kali ini udah lumayan panjang yaa. Semoga

tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia kajian ilmiah UKMPR dan

semangat menjalani hari-hari dengan dengan semangat positif and have a nice day

☺ Have a nice day thank u for reading!


Daftar Pustaka:

Bruno. 1987. Kamus Istilah Psikologi. Yogyakarta: Kanisius.

Bhinnety, Magda. 2018. "Struktur dan Proses Memori". Buletin Psikologi 16, no.2: 74-88.

Fadila, Ihda. 2022. " 7 Penyebab Utama Sering Lupa dan Cara Mengatasinya" www.hellosehat.com. Diakses pada Minggu 09 April 2023. https://hellosehat.com/saraf/penyebab-sering-lupa/.

Japardi, Iskandar. 2002. "Learning and Memory". Paper, Universitas Sumatera Utara.

Makarim, Fadhli Rizal. 2021. "Mengenal Lebih Jauh Fungsi Hippocampus Pada Otak" www.halodoc.com. Diakses pada Minggu 09 April 2023. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-jauh-fungsi-hippocampus-pada-otak.

Sianturi, Aditya Gloria M. 2021. "Stadium, Diagnosis, dan Tatalaksana Penyakit Alzheimer". Jurnal Majalah Kesehatan Indonesia 02, no.2 : 39-44.


=======================

KABINET ANGGARAKSA!

BERSAMA KITA BISA!

Jangan lupa staytune terus medsos UKMPR yaa

Fanspage fb : Ukmpr Unsoed

Instagram : @ukmpr.unsoed

Line : @pvg0902f


Komentar