[ KAJIAN
UKMPR ]
Salam Riset!!!
Sukses!!!
Halo guys, kajian UKMPR kembali hadir menyapa kalian.
Kali ini ada kajian
menarik dengan judul:
Wound Healing: Keajaiban Getah
Jatropha multifida dalam Proses
Penyembuhan
Luka Terbuka
Nama : Raihanah
Dwi Istikhomah
Prodi :
Biologi Reguler (2022)
Tema :
Kesehatan
Editor :
Cahayara Selmanita
Yuk, disimak!
Semoga bermanfaat
Pentingnya
pengetahuan mengenai luka dan akibat apabila tidak segera diobati
Luka terjadi ketika mengalami kerusakan pada bagian
tertentu dari jaringan tubuh. Luka dapat mengakibatkan kerusakan pada fungsi
pelindungan kulit karena
hilangnya kontinuitas jaringan epitel dengan atau tanpa kerusakan pada jaringan
lainnya, seperti otot, tulang dan saraf. Luka terbuka terjadi ketika kulit atau
membran mukosa mengalami robekan yang biasanya disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul.
Apabila luka tidak ditangani dengan baik maka luka akan rentan terhadap infeksi. Hal
tersebut dikarenakan mikroorganisme yang ada di sekeliling luka dapat masuk ke dalam tubuh, menginfeksi kulit, jaringan ikat, otot, saraf,
pembuluh darah, tendon dan tulang.
Bagaimana
proses penyembuhan luka?
Proses penyembuhan luka adalah proses yang kompleks
karena melibatkan berbagai aktivitas
biokimia dan seluler
yang berkesinambungan. Tubuh ketika mengalami luka akan secara
alami untuk memperbaiki jaringan yang rusak dengan membentuk struktur baru yang
memiliki fungsi serupa dengan keadaan sebelumnya. Proses penyembuhan luka
melibatkan serangkaian tahapan yang saling terkait dengan dinamika yang tinggi
yang tersidiri atas fase inflamasi, proliferasi sel, hingga deposisi matriks
dan fase remodeling. Semua tahap pemulihan,
termasuk inflamasi, re-epitelisasi, dan pembentukan granulasi jaringan merupakan bagian yang dipengaruhi secara kompleks oleh faktor pertumbuhan dan sitokin yang secara langsung menuju ke area luka.
Gambar 2. Jatropha multifida
Lalu, apakah
kamu tau bahwa ada tanaman yang dapat mengobati luka loh!
Jatropha multifida merupakan salah satu tanaman yang digunakan oleh
masyarakat untuk pengobatan luka. Jatropha
multifida umumnya dikenal masyarakat dengan istilah tanaman betadine atau
tanaman jarak yodium. Nama "Jatropha" berasal dari bahasa
Yunani, "Jatros" yang berarti dokter
dan “trophe” yang berarti makanan. Jatropha multifida diketahui memiliki kandungan senyawa kimia berupa alkaloid dan flavonoid. Flavonoid merupakan
salah satu metabolit sekunder pada tanaman yang termasuk dalam senyawa polar
yang dapat larut dalam alkohol. Metabolit sekunder ini memiliki beragam
sifat farmakologis, yaitu
sebagai antimikroba, obat infeksi pada luka, antifungi,
antibakteri, antialergi, sitotoksik dan antihipertensi.
Gambar 3. Getah Jatropha multifida
Apa saja kandungan dari getah Jatropha multifida?
Getah Jatropha multifida memiliki kemampuan dalam mempercepat proses pembekuan darah. Penggunaan getah Jatropha multifida dalam pengobatan luka terbukti sangat efektif
dalam menyembuhkan luka baru dan membantu mempercepat proses pembekuan darah.
Komponen lateks Jatropha multifida meliputi
cyclic peptide, fenolik, dan glukosida, sementara batangnya mengandung senyawa, seperti multifidone, japodagrone,
multidione, multifolone, jatrogrossidentadione, dan makrosiklik diterpenoid.
Lateks dari tanaman ini terbukti memiliki aktivitas penyembuhan luka dan efek
hemostatik. Senyawa alkaloid jatrophine yang terdapat dalam tanaman Jatropha multifida dapat digunakan untuk
mempercepat proses pembekuan darah atau sebagai obat untuk luka baru.
Getah yang diperoleh dari bagian batang
memiliki jumlah dan kandungan
fitokimia yang lebih tinggi daripada
bagian lainnya, termasuk
flavonoid, tanin, dan alkaloid jatrophine yang memiliki
sifat antifungi, antiseptik, antiinflamasi, antibakteri, dan prokoagulan. Tanaman
Jatropha multifida juga mengandung lektin dan saponin yang membantu mempercepat penyembuhan luka.
Semoga informasi dalam tulisan ini bermanfaat untuk semua pembaca kajian
UKMPR dalam memahami manfaat dan potensi dari tanaman Jatropha multifida dalam dunia kesehatan. Mari terus menggali
informasi yang bermanfaat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita.
Daftar Pustaka:
Harliananda, N., Halimatussakdiah, H., & Amna, U. 2019. Analisis
kualitatif senyawa metabolit sekunder
daun betadin (Jatropha multifida L.). Jurnal
Kimia Sains dan Terapan. 1(1): 5-10.
Rusdy, H., Saruksuk,
A. S. P., Dalimunte, R. S., & Dohude, G. A. 2021. Efektivitas
getah batang betadin (Jatropha multifida L.)
terhadap penyembuhan luka pasca pencabutan gigi pada tikus sprague-sawley. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran. 33(2): 145-152.
Wardani, E., & Rachmania, R. 2017. Uji aktivitas ekstrak
etanol dan ekstrak
etil asetat daun sirih merah (Piper cf. fragile. Benth) terhadap penyembuhan luka terbuka pada tikus.
Jurnal Ilmu Farmasi. 14(1): 43- 60.
Wintoko, R., & Yadika, A. D. N.
2020. Managemen terkini perawatan luka. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung.
4(2): 183-189.
Komentar
Posting Komentar